"Apapun latar belakang keilmuanmu, kamu bisa menjadi seorang konservasionis selama kamu punya perhatian dan kepedulian pada alam serta satwa endemik."
Kalimat bernada ajakan itu datang dari seorang Nur Herjayanti, S.Pd., M.Si., dalam bincang-bincang dengan tema Macaca Rangers Peduli Monyet Endemik Sulawesi yang diselenggarakan oleh Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI.
Macaca Rangers merupakan wadah untuk anak muda yang tertarik melakukan pelestarian monyet endemik Sulawesi. Terbentuknya Macaca Rangers berawal dari gerakan pribadi yang dilakukan secara sukarela oleh Nur Herjayanti yang akrab disapa Kol.
Sejak tahun 2017, alumni IPB ini aktif menggaungkan larangan memberi makan monyet di ruas jalan Kebun Kopi - wilayah pegunungan yang menghubungkan Jalan Trans Sulawesi Palu-Parigi, Sulawesi Tengah
Menurut Kol, penyebab turunnya monyet ke jalan raya disebabkan oleh adanya tumbuhan pakan (pohon jenis beringin dan kersen) yang tumbuh di tepi jalan.
Selain itu, adanya alih fungsi lahan menjadi area pertanian dan pemukiman penduduk, perbaikan jalan di Kebun Kopi, serta pengerukan gunung bisa jadi turut menyebabkan berkurangnya habitat monyet endemik Sulawesi.
"Akibatnya, monyet turun ke jalan lalu menarik perhatian pengguna jalan untuk mengambil gambar dan memberi makan. Padahal, di sana sudah ada plang larangan memberi makan monyet yang dipasang oleh BKSDA," kata Kol.
Melihat tidak efektifnya plang larangan tersebut, Kol yang kemudian menjadi Ketua Macaca Rangers berinisiatif untuk melakukan edukasi dengan cara berkomunikasi langsung dengan pengguna jalan yang kerap memberi makan monyet. Beragam tanggapan pun muncul. Ada yang merespon positif, menganggap biasa saja, juga ada yang merespon negatif.
Merasa aksinya tak akan maksimal jika dilakukan seorang diri, Kol mulai bergerak mencari orang yang juga memiliki kepedulian pada monyet endemik Sulawesi. Tahun 2020, pertemuannya dengan seorang kawan menjadi titik awal terbentuknya Macaca Rangers.
Bersama Macaca Rangers, Kol melakukan edukasi pelestarian monyet endemik Sulawesi ke siswa sekolah dasar di sekitar Kebun Kopi. Sosialisasi juga mereka gencarkan melalui sosial media dan secara langsung dengan membagikan leaflet berisi informasi tentang kenapa monyet tidak boleh diberi makan, kenapa manusia harus menjaga jarak dengan monyet, dan sebagainya.