Lihat ke Halaman Asli

Evaristus Cahya

Menulis bagian dari hobiku.

Misa Syukur 70 Tahun Yayasan Marsudirini: Bersama Bunda Maria Semakin Cerdas dan Berkarakter

Diperbarui: 5 Juli 2024   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misa Syukur (dokpri)

Maria Suci Diah Rinumpaka Niskala, biasa disingkat Marsudirini. Yayasan Marsudirini adalah lembaga pendidikan yang dinaungi oleh para suster ordo OSF yang berada di Semarang, Jawa Tengah. Saat ini Marsudirini mengelola 75 sekolah yang terdiri dari 24 TK, 24 SD, 13 SMP, 13  SMA/K dan 1 ASM. Sekolah yang ada tersebar di Indonesia, ada di Perawang,Bogor, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Solo, NTT, Bali, hingga Papua. 

Jumat, 5 Juli 2024   Marsudirini merayakan pesta hari ulang tahun Yayasan Marsudirini  yang ke- 70 tahun dalam  melayani  dunia pendidikan. Perayaan diadakan di Aula Santa Clara, Jalan Ronggowarsito No 8 Semarang. Dimulai pukul 09.00 WIB dengan misa yang dipimpin oleh Romo Fransiskus Xaverius Sugiyana, Pr. Beliau didampingi oleh empat romo, yang salah satunya merupakan alumni Marsudirini. 

Sr. Christella, OSF Ketua Yayasan Marsudirini (dokpri)

Bersama Bunda Maria Semakin Cerdas dan Berkarakter, itulah tema yang diambil dalam pesta ulang tahun kali ini. Harapannya bersama Bunda Maria seluruh warga Marsudirini ( guru, karyawan, siswa-siswi Marsudirini) semakin cerdas dan berkarakter, yang semakin mampu menjadi garam dunia di komunitasnya masing-masing. 

Dalam homilinya Romo Fransiskus Xaverius Sugiyana, Pr, menyampaikan usia 70 memiliki   makna. Pertama, usia  70 menunjukkan usia yang tidak pendek, menjadi lembaga sampai usia 70 tentu banyak dinamika, pergantian pengurus, guru, karyawan, orang tua yang berganti setiap waktu, kebijakan pemerintah dan lainnya. Di usia 70 kita telah mampu menjalani kebijakan dan dinamika yang begitu cepat.  Kedua, angka 70 adalah sebuah  proses panjang dalam perjalanan yang tidak gampang, penuh dinamika pendidikan yang selalu berubah. Maka pergumulan, hambatan, perjuangan yang terjadi dan itu semua sudah dihadapi oleh Marsudirini. Sebagai lembaga pendidikan Marsudirini juga punya sekolah lain sebagai mitra tapi juga mungkin bisa menjadi persaing dalam perjalanan mengelola lembaga dalam perjalanan itu. Bertahan di usia 70 tahun adalah suatu rahmat yang besar dan perlu disyukuri. Ketiga angka 70 adalah gambaran buah-buah yang  telah dihasilkan. Tentu Marsudirini yang memiliki 75 sekolah  sudah banyak lulusan menjadi orang besar  yang berkarya di tengah gereja,  masyarakat,  bangsa dan negara ini. Banyak perubahan dalam peradaban kasih di dunia ini dan itu dari lulusan Marsudirini tercinta.

Nguri-uri Kabudayan (dokpri)

Setelah misa selesai, diadakan pemotongan tumpeng simbol  syukur 70 tahun berkaryanya Marsudirini. Dan yang spesial juga ada pemotongan kue tanda syukur untuk 25 tahun Romo Fransiskus Xaverius Sugiyana, Pr berkarya sebagai romo. Lalu ada penampilan wushu, geguritan, solo vokal, dan dance dari perwakilan siswa-siswi Marsudirini. Meriah dan seru sehingga mampu menyemarakkan acara serta menghibur lebih kurang 700 orang yang berasal dari perwakilan sekolah-sekolah Marsudirini dari kota Semarang maupun dari luar kota. 

Siswi SMA Sedes Sapientiae Semarang (dokpri)

Semoga dengan pesta ulang tahun ke-70 ini semakin membuat Marsudirini berkembang dan selalu menjadi yang terbaik dalam melayani siswa-siswi calon penerus negeri ini. Deus Providebit. 

Evaristus Cahya Triastarka, S.Pd

SMA Sedes Sapientiae Semarang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline