Setiap hari kita dihadapkan dengan banyak pilihan. Kita harus memilih untuk kelangsungan kehidupan kita, terlepas itu sebuah pilihan besar ataupun pilihan sederhana sekalipun.
Mengutip salah satu tokoh spiritual ternama dari India, Mahatma Gandhi, Beliau pernah mengungkapkan untuk berhati-hati dalam berpikir. Karena apa yang kita pikiran menjadi perkataan, selanjutnya perkataan menjadi perbuatan, lalu perbuatan menjadi kebiasaan, kemudian kebiasaan menjadi nilai hidup, dan nilai tersebut menjadi takdir. Maka dari itu kita sebaiknya menjadi manusia yang berpikir positif sehingga menimbulkan energi baru energi baik untuk kita dan sekelilingnya.
Agus M Sufiyanta, menyatakan bahwa hidup di antara dua pilihan itu memang sulit, tetapi lebih sulit lagi jika hidup tanpa pilihan apapun. Berbahagialah kita yang masih berpikir punya pilihan-pilihan dalam hidup. Pilihlah dan hidupilah sehingga kita mampu membuka cakrawala hidup kita dan mendapatkan sesuatu yang baik dari pilihan tersebut.
Dokpri
Memiliki pilihan berarti kita punya kendali untuk menentukan pilihan tersebut. Kita wajib melihat sisi-sisi positif, kelebihan dan kekurangan atas pilihan itu. Jika sudah mantap barulah kita memilih dan menjalankan apa yang menjadi opsi kita. Tentu dengan kesadaran dalam menjalankan opsi itu sehingga berdampak baik bagi kita.
Penyesalan umumnya datang setelah kita melewatinya. Andai kita memilih kita bisa ini itu. Andai aku melakukan aku akan berhasil. Itu menjadi sebuah penyimpulan akhir saat kita mengalami sebuah peristiwa tertentu. Maka biar kita tidak menyesal coba beranilah yakin untuk memilih dengan pertimbangan masak-masak. Jika berhasil kita akan puas dan penuh syukur karena pilihan kita tepat. Andai belum berhasil, katakan tidak berhasil minimal kita sudah mencoba dan berusaha. Kita ini manusia yang harus bekerja dan berdoa. Berusahalah dan hasil serahkan pada yang di atas. Mari berani menentukan pilihan di saat kita masih memiliki pilihan itu. Salam sehat selalu.
Evaristus Cahya Triastarka
Semarang