Lihat ke Halaman Asli

Evaristus Cahya

Menulis bagian dari hobiku.

Pesta Nama Fransiskus Asisi Bersama Bapak Uskup Agung Semarang

Diperbarui: 4 Oktober 2023   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misa Bersama Bapa Uskup (dokpri)

Deus Providebit, Tuhan yang menyelenggarakan. Itulah semboyan Bapa Suci Fransiskus Asisi, sebuah semboyan  untuk selalu  mengandalkan Tuhan dalam perjalanan hidup kita.  

Hari ini 4 Oktober 2023, menjadi hari pesta nama Fransiskus Asisi. Semua komunitas yang berlindung pada beliau merayakan pesta nama dengan caranya masing-masing. 

Tak terkecuali Yayasan Marsudirini Perwakilan Bangkong Semarang pun merayakan dengan meriah. Semua sekolah yang menjadi bagian perwakilan Bangkong berkumpul bersama di Aula Bangkong untuk merayakan dengan melihat visualisasi perjalanan hidup Bapa Fransiskus dan juga misa syukur yang dipersembahkan oleh Bapa Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko.

Pemeran Visualisasi (dokpri)

Perayaan ini diawali dengan pengantar dari pewara,  dilanjutkan sambutan Ketua Yayasan Marsudirini Perwakilan  Bangkong Sr. M. Susana, OSF. Dengan semangat  beliau menyampaikan dasar jiwa St. Fransiskus Asisi yang perlu kita teladani bersama. 

Pertama kita diajak untuk metanoia atau pertobatan, lalu jadilah pendoa bagi sesama kita, serta tekat jiwa kemiskinan.  Banyak Fransiskan berlindung kepada  semangat Fransiskus Asisi, mereka mewartakan kabar gembira  lewat karya-karya pendidikan kesehatan sosial dan pelayanan yang lain.

Semarang (dokpri)

Selanjutnya tetiba beberapa orang berjalan masuk panggung dan mengibarkan kain hitam. Suara narator pun terdengar jelas menyampaikan pengantar perjalanan hidup St. Fransiskus Asisi. Dimulailah visualisasi yang elegan dan baik tentang beliau. Dengan jumlah pemain lebih kurang 70 orang, Bapak Andreas Jarot Suryo Legowo sang sutradara visualisasi menampilkan dengan apik kisah hidup St. Fransiskus Asisi.  

Kisah hidup berfoya-foya saat muda, nekat menjual dengan harga murah kain-kain jualan orang tuanya, pertobatan atas kehendak Tuhan, bersaudara dengan orang kusta dan tersingkir menjadikan penonton lebih memahami  tentang kisah Fransiskus. Harapannya mampu mengambil secuil keteladanan hidup guna diterapkan di dalam komunitas maupun masyarakat. 

Aula Bangkong (dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline