Kita tentu sering mendengar sebuah kalimat, "murid hebat dari orang tua hebat." Pernyataan itu tidak selalu benar pun juga tidak selalu salah. Jika melihat seorang anak yang memiliki orang tua yang sukses, berprestasi, dari segi ekonomi kaya tujuh turunan lalu anak-anaknya menjadi anak yang sukses, itu menjadi nilai plus.
Kesuksesan ini tentu berkat dukungan dari orang tua secara finansial dan juga didikan yang berhasil dalam kehidupan sehari-harinya. Lalu jika seorang anak memiiki keluarga biasa apakah tidak bisa mencapai sukses? Jawabnya, tentu bisa dan sangat bisa. Finansial yang mapan bukan hal utama, tentu ada faktor lain yang saling mendukung dan membuat anak bisa mencapai kesuksesan. Tuh, ada Pak Jokowi orang biasa sekarang malah menjadi orang nomor satu di negeri ini. Mungkin beliau pun tidak pernah bermimpi menjadi presiden. Nyatanya bisa dan malah dua periode. Keren kan?
Perlu kita renungkan pula bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh latar belakang orang tua mereka. Ada banyak faktor, seperti daya juang, kerja keras, dedikasi, pendidikan, keberuntungan, dan lingkungan yang berperan dalam mencapai kesuksesan setiap orang. Terlepas dari latar belakang orang tua, setiap individu memiliki potensi untuk mencapai apa yang mereka inginkan dalam hidupnya dengan usaha keras dan keyakinan diri sukses.
Maka, meskipun memiliki orang tua yang hebat dapat memberikan keuntungan tertentu, kesuksesan pribadi masih tergantung pada usaha dan tekad individu tersebut untuk mencapai tujuan mereka. Yuk, siapapun orang tua kita, pastikan kita memiliki kesempatan yang sama dalam memperjuangkan kesuksesan kita, jangan patah arang. Yakinkan diri dengan berjuang sekuat tenaga tuk gapai cita-cita. Tak lupa tetap mohon doa restu orang tua.
Yakinkan pikiran kita dengan kalimat motivasi berikut. Bahwa, "Orang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, atau kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan, dan air mata." Salam sukses untuk kita semua.
Evaristus Cahya Triastarka
Pendidik di SMA Sedes Sapientiae Semarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H