Saat ini televisi tetap masih menjadi pilihan utama putra- putri dalam mengisi waktu selama pandemi. Tentu setelah mereka melakukan kewajiban belajar jarak jauh di rumah masing- masing. Sangat beragam acara yang disuguhkan berbagai stasiun televisi dari pagi sampai malam hari.
Sebenarnya menonton televisi sangat bermanfaat jika tontonan yang dilihat mengandung unsur positif. Namun, jika hanya berupa tayangan yang bersifat hura-hura, penuh impian palsu, dan kurang ada unsur mendidik di sinilah peran orang tua dalam mengarahkan putra- putrinya.
Tidak sepenuhnya salah jika orang tua membiarkan anaknya menonton televisi, dengan alasan yang penting di rumah, yang penting tidak rewel. Tapi perlu hati- hati jika tanpa pendampingan yang maksimal, anak malah mendapatkan efek yang negatif. Lalu apa sih tips yang bijak untuk memilih tayangan televisi yang mendidik untuk buah hati kita.
Tentukan tayangan yang mengandung unsur positif
Tayangan televisi tidak semua mengandung unsur positif. Apalagi tayangan yang berisi unsur kemarahan tokoh berlebihan, kekerasan fisik dalam cerita, dan lainnya.
Ini menjadi tiruan bagi anak yang paling cepat, maka arahkan dan jelaskan isi cerita tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami anak. Dengan demikian perkembangan psikologi anak tetap terpantau oleh orang tua.
Pastikan dapat ditonton untuk semua usia
Anak itu peniru ulung. Dengan melihat mereka bisa mempraktikkan apa yang dilihat. Maka dari itu pastikan tontonan itu cocok untuk anak kita. Lebih baik lagi jika kita mengizinkan putra-putri menonton tayangan yang berisi pengalaman anak atau film anak.
Pahami jam tayang
Usahakan putra-putri menonton televisi bukan pada jam- jam pembelajaran jarak jauh. Sebab jika diperbolehkan menonton televisi pada jam tersebut tentu mereka abai akan makna pembelajaran. Mereka lebih fokus melihat televisi, dan akhirnya tugas utama sekolah bisa terbengkelai.
Beri Batasan waktu dalam menonton televisi