Lihat ke Halaman Asli

Evaristus Cahya

Menulis bagian dari hobiku.

Pemimpin Itu Harus Mau Mendengarkan

Diperbarui: 22 Agustus 2020   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: assponys.org)

Sering kita mendengar pertanyaan retoris. "Siapa yang tidak mau jadi pemimpin?" Hampir semua orang ingin sekali menjadi seorang pemimpin.  Jabatan yang dianggap menyenangkan walau dengan tuntutan dan tanggung jawab yang besar

Sejatinya setiap orang adalah pemimpin. Minimal bagi dirinya sendiri, dan dari situlah tiap orang memiliki tanggung jawab dan tugasnya masing-masing. 

Namun, beberapa orang 'dapat wahyu'  ditunjuk atau menunjuk dirinya sebagai seorang pemimpin bagi  orang banyak. Sehingga kerap muncul anggapan bahwa "pemimpin itu harus seperti ini, seperti itu, dan anggapan lainnya.

Benar pendapat banyak orang jika seorang pemimipin merupakan sebuah posisi yang sangat menggiurkan dan begitu diinginkan oleh banyak orang. Disamping pendapatan yang diperoleh, menjadi pemimpin dianggap memiliki wewenang penuh terhadap bawahannya.

Kouzes pernah menjelaskan, bahwa pemimpin adalah orang yang bersedia melangkah dalam situasi yang tidak diketahui, pemimpin yang mempunyai visi dan misi yang jelas. Mampu menjadi penuntun dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin.

Namun, tidak mudah  untuk menjadi pemimpin yang baik.  Bukan tentang pendapatan  atau otoritas, melainkan karakter ketika harus mengayomi   anak buahnya. Dan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. 

Ucapannya harus tertata rapi, disiapkan sehingga tidak terkesan yang ada di pikiran itu yang diucapkan. Yang mungkin kadang baru sadar jika ucapannya salah atau melukai orang lain.

Untuk lebih memahami langkah menjadi pemimpin yang baik dan mampu menginspirasi, tidak ada salahnya jika kita perlu melakukan langkah- langkah berikut:

1. Menemukan sisi positif

Seorang pemimpin yang benar-benar inspiratif akan mampu menemukan sisi positif dari semua masalah yang timbul. Mereka akan mengetahui bahwa mengeluh dan menyesali masalah tidak akan memberikan penyelesaian apapun, sehingga mereka akan mencari hal positif dalam menghadapi tantangan dan kegagalan. Tentunya, masalah akan selalu datang dan pemecahan masalah tidak dapat dihindari.

2. Terima kasih pada tim

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline