Lihat ke Halaman Asli

Eva Rahmawati

mahasiswa

MARAKNYA KASUS REMAJA YANG BUNUH DIRI KARENA PUTUS CINTA

Diperbarui: 16 November 2023   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada saat memasuki masa remaja kita akan mengenal rasa cinta dengan lawan jenis, rasa sayang,rasa nyaman, iya bisa dibilang cinta pertama atau cinta pandangan pertama ada juga yang bilang itu cinta monyet. Namun dibalik itu semua akan ada rasa patah hati, rasa kecewa dan rasa sedih yang akan kita rasakan ketika kita sedang jatuh cinta, tetapi tidak semua jatuh cinta itu menyakitkan terkadang bisa membuat kita senang dan merasa ada support system. Jika kita terlalu mencintai seseorang maka kita harus siap merasakan patah hati karena putus cinta dan hingga membuat kita melakukan tindakan bunuh diri.

                

Pada bulan Juli, tahun 2022 ada sebuah berita yang berisi tentang seorang pemuda yang melakukan bunuh diri karena putus cinta. Pemuda tersebut tinggal disebuah Desa Bauran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara. Pemuda tersebut berumur (21)tahun, tergolong masih muda bukan?. Pemuda ini ditemukan telah meninggal dibelakang rumahnya dengan keadaan gantung diri. Kejadian ini diketahui oleh ayah korban yang hendak mau kekamar mandi yang letaknya berada di belakang rumah. Ayah korban saat itu melihat sepeda montor korban didekat sebuah pohon, namun saat didekati betapa terkejuutnya saat melihat anaknya sudah tergantung dipohon.

                

Apa sih motifnya yang membuat pemuda ini melakukan bunuh diri? Iya motifnya adalah hanya karena putus cinta dengan pacarnya yang membuat pemuda ini melakukan perbuatan yang telah dilarang oleh agama. Namun tidak hanya karena putuus cinta saja yang membuat seseorang  melakukan bunuuh diri bisa juuga karena merasa depresi, kesepian setelah putus cinta,tidak direstui oleh orang tua dan masih banyak lagi. Bisa dilihat sekarang banyak sekali kasus-kasus bunuh diri ini dan kebanyakan korbannya yang bisa tergolong masih muda seperti pelajar sma, seorang mahasiswa dan bisa juga yang sudah bekerja.

                

Saat kita sedang merasakan jatuh cinta pasti awalnya merasakan berbunga- bunga, rasa bahagia,rasa senang, tidak ingin berjauhan. Namun akan saatnya kita akan merasakan patah hati yang membuat kita menjadi pendiam,strees, nangis berhari-hari,merasakan kesepian, tidak semngat menjalani kehidupan dan lain-lain. Maka dari itu saat kita sedang jatuh cinta, cintai lah seseorang itu jangan terlalu berlebihan karena yang berlebihan itu bisa membuat kita akan hancur dan melakukan hal yang tidak seharusnya tidak kita lakukan itu lah bahayanya jatuh cinta.

                

Ketika kita merasakan putus cinta pasti akan menangis berhari-hari namun jangan terlalu berlarut dengan kesedihan yang membuat kita tidak ingin bertemu dengan orang lain,tidak mauu bersosialisasi dengan teman, lingkungan sekitar hanya karena terlarut dengan rasa kesedihan ituu, hal itu kunci dari melakukan bunuuh diri. Karena apa? Karena kita yang berada diruangan yang tanpa adanya seseorang yang menemani, saat kita sendirian pasti pikiran kita kosong, terlarut dengan kesedihan yang membuat kita akan berpikir semuanya telah hancuur tidak ada yang menemani jalan-jalan, berpikir tidak sanggup menjalanii hari-hari tanpa dia, dan membaut kita berpikir melakukan hal yang telah dilarang agama yaitu bunuh diri. Maka dari itu setelah kita putus cinta sebaiknya kita mencoba untuk bersosialisasi dengan orang sekitar atau lingkungan kita, berolahraga, bermain dengan teman, dan memberi semangat diri sendiri bahwa tanpa dia kita bisa happy.

                

Dan dari bacaan diatas bisa termasuk dalam Teori Vygotsky yang menjelaskan bunuh diri dapat dipicu oleh kurangnya interaksi sosial yang berkualitas dengan orang lain, sehingga seseorang merasa terisolasi, kesepian, dan tidak memiliki dukungan sosial. Teori ini juga mengemukakan konsep zona perkembangan proksimal (ZPD), yaitu jarak antara tingkat perkembangan aktual dan potensial seseorang. ZPD dapat dipersempit dengan bantuan orang lain yang disebut sebagai mediator. Mediator dapat berupa orang, alat, atau simbol yang dapat memberikan bimbingan, motivasi, dan inspirasi bagi seseorang. Mediator dapat berperan sebagai pencegah bunuh diri, jika seseorang dapat belajar dan berkembang melalui interaksi sosial yang positif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline