Perkembangan pemikiran mengalami berbagai perubahan dari masa ke masa, hal ini tentu saja tidak terlepas dari keinginan masyarakat untuk terus berubah akibat permasalahan dan kebutuhan yang semakin berkembang. Tentunya jika kita kembali ke masa lalu, tidak mengherankan jika terjadi perkembangan di berbagai bidang kehidupan, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan. Seiring kehidupan terus berputar dan berkembang seiring bertambahnya jumlah manusia, terus melahirkan pemikiran dan berusaha mengembangkan kehidupan dengan berbagai cara.
Tentu saja ilmu pengetahuan selalu mengalami perkembangan dari tahun ke tahun atau abad ke abad. Karena sudah menjadi sifat manusia untuk selalu merasa tidak puas, terutama dalam hal keilmuan. Karena ide-ide yang sudah dimiliki , mereka akan mempertimbangkan untuk mengembangkannya lebih lanjut bahkan menguji ulang hasil penemuan yang telah dilakukan . Misalnya saja dalam bidang filsafat, Anaximander (610-546 SM) terkenal menyatakan bahwa zat asli bukanlah air. Berbeda dengan para filosof sebelumnya, Thales (624-545 SM) menyatakan pada tahun bahwa air adalah zat pertama dan terpenting yang menjadi sumber terciptanya sesuatu.
Dan seiring berkembang dan majunya pemikiran manusia, dengan sendirinya ia mengalami perubahan dan perkembangan menuju sesuatu yang lebih sempurna. Demikian pula postmodernisme muncul karena modernitas gagal meningkatkan martabat manusia. Sedangkan dalam postmodernisme, modernisme sejauh ini gagal memenuhi janjinya untuk menjadikan kehidupan manusia lebih baik tanpa kekerasan. Perkembangan ilmu pengetahuan , ilmu pengetahuan, dan teknologi di zaman modern telah membawa kehancuran pada manusia, pecah peperangan di berbagai tempat, dan manusia hidup dalam penderitaan. Pandangan modernis berasumsi bahwa kebenaran ilmiah harus bersifat absolut dan obyektif serta tidak mempunyai nilai kemanusiaan. Di sinilah postmodernisme muncul Ia mewakili kelanjutan, terobosan, dan modifikasi modernisme untuk memberikan cara berpikir dan solusi baru dalam menjalani kehidupan yang semakin kompleks.
Bagi postmodernisme, kebenaran bersifat relatif karena ilmu pengetahuan tidak objektif, melainkan subjektif, dan interpretasi manusia sendiri.Dalam teks ini, penulis fokus pada pengertian postmodernisme dan membahasnya secara detail. Pengertian postmodernisme mewakili perkembangan cara berpikir tentang ilmu pengetahuan yang mewakili perubahan, perkembangan, bahkan kelanjutan dari modernisme itu sendiri. Tentu saja hal ini disebabkan oleh adanya perubahan pemikiran di kalangan pemikir yang menghargai ilmu pengetahuan sehingga memunculkan ide-ide baru. Jean-Franois Lyotard memperkenalkan postmodernisme ke bidang filsafat dan sains pada tahun 1970-an dalam bukunya The Postmodern Situation: Report on Knowledge. Ia mendefinisikan postmodernisme sebagai pengetahuan universal, tradisi metafisik, fundamentalisme, dan segala kritik terhadap modernisme. Menurut Louis, Postmodernisme merupakan suatu gerakan pemikiran yang menggantikan konsep modernitas. Gejala postmodernisme yang menyebar ke berbagai bidang kehidupan, termasuk ilmu pengetahuan, merupakan reaksi terhadap gerakan modernis yang dinilai gagal. Perkembangan modernitas yang bercirikan rasionalisme, materialisme, dan kapitalisme yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi telah menyebabkan hilangnya orientasi moral keagamaan (religius) dan khususnya merosotnya harkat dan martabat manusia.
nama : eva rahmawati
nim : 1512300036
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H