Lihat ke Halaman Asli

eva nurdiah

Mahasiswa

Awal Mula Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Polri Akui Gas Air Mata Kedaluarsa

Diperbarui: 19 Oktober 2022   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Insiden kerusuhan stadion kanjuruhan. Sumber gambar: tv.One

BandarLampung - Tragedi Stadion Kanjuruhan merupakan insiden dan tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 1 Oktober 2022. Awal mula kericuhan ini terjadi pada hari sabtu malam, akibat supporter arema Fc sangat kecewa Usai melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3.

Dengan kekecewaan itu suporter arema terjun kelapang untuk membantah dan tidak terima, mengejar pemain dan ofisial sehingga polisi menghalau dan menghadang pertikain lalu menembakan gas air mata ke lapangan. Kabarnya gas air mata tersebut tidak hanya dilemparkan ke lapangan saja melainkan dilempar ke Tribun, para penonton dan diluar stadion juga, karena hal ini timbullah kepanikan karena adanya penembakan gas air mata yang di lakukan oleh aparat kepolisian,  menurut saksi mata setempat hal itu yang membuat para suporter di dalam stadion panik dan hal yang dipikirnya hanyalah bagaimana bisa keluar dari stadion itu untuk menyelamatkan diri tetapi NAAS mereka terjebak dalam kondisi pintu keluar yang sempit karena terlalu berdesak- desakan sehingga menimbulkan penumpukan, akibatnya fatal banyak penonton yang tercepit, terinjak dan sampai sesak nafas. Sehingga para korban banyak yang kekurangan oksigen dan sulit untuk bernafas dan menimbulkan korban jiwa selain itu diluar stadion pun tercatat 13 unit kendaraan rusak 10 diantaranya kendaraan polri.

Penembakan gas air mata. Sumber gambar: Sinar harapan

Kabar terbaru Komnas HAM mendapatkan informasi gas air mata yang dipakai sudah kedaluwarsa. "Kita mendapatkan informasi memang itu kedaluwarsa, ada yang ditemukan kedaluwarsa. ini sedang kita dalami", kata komisioner Komnas HAM Choirul Anam, Senin (10/10/2022).

Lantas Bagaimana respon polri dalam mengetahui informasi ini?

Polri Akui Ada Gas Air Mata Kedaluwarsa, Polri membenarkan adanya temuan gas air mata kedaluwarsa di Tragedi Kanjuruhan. Gas air mata itu disebut telah Kedaluwarsa pada 2021.

"Ada beberapa yang ditemukan (kedaluwarsa), ya. Yang tahun 2021 ada beberapa," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Senin (10/10). Dedi mengatakan pihaknya belum mengetahui berapa jumlah gas air mata yang Kadaluwarsa. Namun, dia menyebut gas air mata yang Kedaluwarsa justru efeknya berkurang dari seharusnya dan jika gas air mata tidak kedarluwarsa, partikel dalam gas air mata lebih efektif, gas air mata akan terasa perih dimata jika tidak kedarluwarsa.

Bukan hanya itu saja Menko polhukam Mahfud  Md mengatakan, gas air mata yang sudah kedaluwarsa justru mengalami penurunan efek terhadap kondisi manusia. Dengan kata lain, kekuatan gas yang bisa bikin perih mata dan sesak napas itu tak lagi sekuat sebelum kedaluwarsa.

"Secara ilmiah, jika gas air mata kedaluwarsa, daya merusaknya lebih kecil. Semakin lama kedaluwarsanya, ya semakin tidak berbahaya. Temuan Komnas HAM nanti jadi salah satu bahan bagi TGIPF. Ada laporan juga selongsong yang tidak kedaluwarsa, mungkin campur-campur ya," tutur Mahfud.

Bagaimana Efek Gas Air Mata Kedaluwarsa?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline