Lihat ke Halaman Asli

Eva Nurmala

karyawan swasta

Keragaman Nan Satu adalah Roh Kebangsaan Kita

Diperbarui: 25 Mei 2024   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

republika

Penting bagi kita untuk selalu ingat bagaimana kita memperoleh kemerdekaan ini dari colonial Belanda , Jepang dan kemudian Sekutu yang ikut terseret dalam konflik di Asia , saat Perang Dunia II. Kita memperoleh kemerdekaan ini dengan susah payah. Dengan airmata dan darah yang sangat besar dan banyak.  Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan itu nyaris terjadi dari Sabang sampai Merauke.

Belum lagi perjuangan the founding fathers kita yang sejak momentum kebangkitan nasional, sudah berusaha untuk mengajak masyarakat Nusantara untuk melek, bahwa kita berhak Merdeka dan berjuang bersama tidak hanya melakui kekerasan tapi melalui jalur diplomasi dan gerakan kebangsaan.  

Dan untuk itu, baik Soekarno dan Hatta dan beberapa tokoh kebangsaan , sering "dibuang oleh pihak Belanda ; Bengkulu, Digoel dan Flores adalah tampat pengasingan (baca: pembungan mereka) yang dipakai pihak penjajah untuk melemahkan kekuatan pemberontakan negara jajahan dari jalur diplomasi.

Menyatukan banyak perbedaan tentu tidak mudah. Soekarno mendapat banyak pertentangan dari para wakil di Nusantara, sampai akhirnya bersepakat bahwa kita harus mengesampingkan perbedaan dan berjuang bersama -sama demi kemerdekaan bersama. Kepentingan para wakil ini bermacam-macam, mulai dari perbedaan etnis, perbedaan keyakinan, perbedaan bahasa dll.  Dan karena rela mengesampingkan perbedaan itu, maka kemerdekaan itu bisa kita raih.

Mempertahankan kemerdekaan juga tak mudah. Banyak dokumentasi yang berkisah bahwa perlawanan rakyat Indoensia melawan Sekutu di beberapa daerah termasuk peperangan di Surabaya , sangat dahsyat bagi pihak Sekutu. Meski warga Surabaya harus rela meregang ribuan nyawa, namun bendera Indoensia tetap berkibar di hotel Majapahit, dekat pusat pertempuran itu.

Itulah yang menjadi pembeda antara Indoensia dengan Malaysia misalnya. Kita peroleh kemerdekaan dengan segala perjuangan dan komitmen kebangsaan yang kuat antara komponen masyarakat, sedang Malaysia hanya sekadar diberi kemerdekaan oleh negara penjajahnya, dalam hal ini Inggris.

Memang tak bisa dipungkiri, Kebangkita Nasional yang terjadi lebih dari serratus tahun lalu adalah jejak penting dalam Sejarah kebangsaan Indonesia. Momentum saling mengerti dan menghargai ada pada jejak itu.

Karena itu pada momentum peringatan kebangkiktan nasional, yang pada tahun ini berhimpitan dengan peringatan Tri Suci Waisak oleh umat Budha adalah waktu tepat untuk kembali merenung, hakekat kebangsaan kita. Perjalanan bangsa yang teramat sukar serta kemerdekaan yang sudah diraih dengan susah payah, jangan sampai buyar sampai bang sa kita terbelah hanya karena ada pihak-pihak yang menginginkan perbedaan yang menjadi takdir kit aitu diubah menjadi sama.

Kita sangat berbeda dengan negara yang lain yang mungkin hanya punya satu dua suku bangsa, kita punya ratusan etnis bahkan punya ribuah bahasa yang berbeda. Sehingga persatuan memang harus tetap ada dan menjadi roh kita bersama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline