Lihat ke Halaman Asli

Kenakalan Remaja

Diperbarui: 28 Januari 2016   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Remaja adalah sosok manusia yang belum matang atau labil dalam berkata-kata, berpikir, bersikap, dan bertindak. Akibatnya, para remaja mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Karakter mereka yang labil membuat remaja bersikap cuek atau tidak peduli dengan lingkungan sekitar, kurang berprestasi, suka membangga – banggakan orang tu, solidaritas berlebih, minat belajar kurang, lebih mengandalkan otot daripada akal dalam hal mencintai dan membenci. Sebutan remaja hanya berlaku pada mereka yang berusia antara 13-18 tahun.

Kenakalan remaja disebut juga dengan istilah juvenlie delinquency. Juvenlie delinquency diartikan sebagai perilaku jahat/nakal yang dilakukan oleh remaja hingga mengganggu diri sendiri dengan orang lain. Juvenlie berasal dari kata latin “juvenilis”, artinya: anak-anak, anak muda, sifat-sifat khas remaja.

Delinquent berasal dari kata latin “delinquere”, artinya terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas artinya menjadi jahat, kriminal, pelanggar aturan, pembuat ribut, pengacau, dan lain-lain. Delinquency diartikan sebagai pelanggaran, kejahatan dan keganasan yang dilakukan oleh anak-anak mudah di bawah usia 22 tahun.

Kenakalan remaja sering dilakukan secara berkelompok atau berama-ramai. Umumnya untuk berbuat nakal seorang diri, mereka tidak berani. Semakin banyak teman, mereka semakin berani melakukan kenakalan.

Ada beberapa bentuk dari kenakalan remaja yaitu :

1. Kebiasaan merokok pada usia dini

remaja yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak memperhatikan anak dan suka memberikan hukuman fisik, lebih mudah menjadi perokok dibanding remaja yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia. remaja yang menekankan nilai-nilai sosial dan agama dengan baik lebih sulit untuk terlibat dengan rokok/ tembakau/ obat-obatan dibandingkan dengan remaja yang berasal dari keluarga yang permisif dengan penekanan falsafah "kerjakan urusanmu sendiri-sendiri". perilaku merokok mudah didapati pada remaja yang ayah atau ibunya merokok pula. tindakan merokok remaja disebabkan karena mencontoh tindakan orang tua mereka.

2.Tawuran remaja

faktor terjadinya tawuran remaja didasari oleh rasa solidaritas yang tinggi. solidaritas antarteman membuat remaja gampang sekali untuk terlibat tawuran remaja hingga melakukan tindakan merusak, menganiaya, menyakiti, bahkan membunuh.

3. Penyalahgunaan narkotika

remaja terlibat ke penyalahgunaan narkotika salah satu penyebabnya adalah akibat pengaruh dari lingkungan maupun pengaruh dari teman. hal ini terjadi karena permasalahn yang dialami remaja yang mengakibatkan stres dan lupa diri dan melampiaskannya pada penyalahgunaan narkotika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline