Lihat ke Halaman Asli

Evania DheraPrastiwi

Mahasiswa program studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pengaruh Pemikiran Politik Islam dalam Kehidupan Sehari-hari

Diperbarui: 4 Juli 2024   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hubungan Islam dan politik meskipun tidak bisa dipisahkan namun selalu menjadi perdebatan hangat baik di kalangan Muslim sendiri maupun pada para Islamist. Perdebatan perdebatan tentang isu khalifah atau format Negara yang dikehendaki selalu tidak menemukan satu jalan yang pasti di dunia Islam. Di satu pihak, para sarjana Muslim menginginkan umat muslim berada di bawah satu kekuasaan. Pada pihak yang lain, mereka lebih setuju pada bentuk dan model pemerintah modern, dimana system ke khalifahan bukan lah harga mati bahkan dianggap tidak popular lagi di zaman sekarang ini. Pemikiran politik Islam mempengaruhi cara berpikir dan berpolitik masyarakat Muslim. Imam Al-Ghazali, misalnya, mengatakan bahwa memperjuangkan kebaikan agama dan memiliki kekuasaan politik adalah saudara kembar. Agama dan politik harus didasarkan pada nilai-nilai yang sama, sehingga perjuangan agama yang tidak didasari oleh nilai-nilai politik tidak efektif. Pemikiran politik Islam juga mempengaruhi perkembangan ideologi politik di Indonesia. Misalnya, perdebatan tentang hubungan antara Islam dan negara telah menjadi tema yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Perdebatan ini mempengaruhi perkembangan ideologi politik, seperti ideologi nasionalisme dan ideologi Islam 

Pemikiran politik Islam juga mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. Misalnya, dalam sejarah Indonesia, perdebatan tentang hubungan antara Islam dan negara telah menjadi tema yang sangat penting. Perdebatan ini mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah, seperti diterapkannya kebijakan-kebijakan yang sejalan dengan kepentingan sosial-ekonomi, kultural, dan politik Islam di dalam nya. Yang lebih sering kita alami dalam kehidupan sehari hari seperti, Pemikiran politik Islam juga mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku masyarakat Muslim. Misalnya, Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa memperjuangkan kebaikan agama dan memiliki kekuasaan politik adalah saudara kembar. Dengan demikian, masyarakat Muslim dipengaruhi untuk memperjuangkan nilai-nilai agama dan politik yang seimbang. Selain itu, Pemikiran politik Islam juga mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. Misalnya, dalam sejarah Indonesia, perdebatan tentang hubungan antara Islam dan negara telah menjadi tema yang sangat penting. Perdebatan ini mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah, seperti diterapkannya kebijakan-kebijakan yang sejalan dengan kepentingan sosial-ekonomi, kultural, dan politik Islam

Pemikiran politik Islam juga mempengaruhi perkembangan paradigma politik di Indonesia. Misalnya, paradigma pemikiran politik Islam modern mempengaruhi cara berpikir dan berpolitik masyarakat Muslim. Paradigma ini mempengaruhi perkembangan politik Islam di Indonesia, seperti perdebatan tentang hubungan antara Islam dan negara di sekitarnya. Pada Kesimpulan nya, pemikiran politik Islam mempengaruhi kebijakan publik di Indonesia dengan cara mengembangkan sistem politik, mempengaruhi kebijakan, mengembangkan ideologi, mempengaruhi masyarakat, dan mengembangkan paradigma. Pemikiran ini mempengaruhi cara berpikir dan berpolitik masyarakat Muslim serta perkembangan politik Islam di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline