Perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya telah mendorong banyak negara untuk merenungkan kembali pola konsumsi minyak bumi mereka dalam upaya mendukung keberlanjutan lingkungan dan ketahanan energi jangka panjang.
Meskipun tren global menunjukkan peningkatan konsumsi minyak bumi seiring berjalannya waktu, terdapat beberapa negara yang berani melangkah keluar dari norma ini.
Jepang dan Brazil, sebagai contoh, telah menunjukkan komitmen yang berbeda dalam menghadapi tantangan ini dengan menerapkan kebijakan-kebijakan inovatif guna menurunkan tingkat konsumsi minyak bumi mereka. Dalam esai ini, akan dikaji secara mendalam bagaimana negara-negara ini merespons tren konsumsi minyak bumi yang meningkat.
Pengembangan yang berkelanjutan pada sistem transportasi dan penataan kota telah menjadi salah satu fokus utama dalam upaya mengurangi konsumsi minyak bumi.
Elektrifikasi pada daerah pedalaman, merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah agar mendapatkan akses sumber daya terbaharui pada daerah pedalaman.
Sebagai contoh pemerintah Brazil melakukan program elektrifikasi, sehingga memudahkan masyarakat mengakses listrik. Berdampak menggantikan sebagian besar konsumsi minyak bumi dengan listrik.
Dalam konteks penataan kota, pengembangan pusat-pusat perkotaan yang padat dan beragam fungsi dapat meningkatkan kemudahan dalam menggunakan transportasi umum. Negara Jepang menggunakan mikroba slime mold sebagai referensi dalam penataan kota, sehingga penempatan jalur kereta bawah tanah menjadi efisien.
Investasi dan promosi dalam penggunaan sumber daya terbaharui juga merupakan fokus dalam mengurangi konsumsi minyak bumi. Investasi dan promosi yang berdampak pada pengembangan sumber daya terbaharui memberikan kemudahan pada perusahaan besar, kecil, dan institut penelitian dalam bekerja sama. Salah satu contoh yang dilakukan JCI (Japan Climate Initiative) sebagai salah satu pilar fundamental dalam pengaturan sumber daya.
Gerakan ini bekerja sama dengan lebih dari 700 perusahaan, dengan tujuan untuk meningkatkan pasar energi terbaharui. Pengembangan-pengembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dalam memperoleh sumber daya terbaharui. Low-cost solar photovoltaics sebagai salah satu contoh dalam pengembangan teknologi, penggunaan material yang murah dengan efisiensi yang tinggi dalam sel surya.
Penerapan standar efisiensi energi yang ketat di berbagai sektor, termasuk bangunan, peralatan, dan industri, telah menjadi pendekatan yang vital dalam upaya global untuk mengurangi konsumsi minyak bumi. Standar efisiensi energi sebagai sebuah sistem yang membantu untuk mengurangi konsumsi energi pada keseharian.
Dalam sektor bangunan, penggunaan insulasi memudahkan bangunan untuk mendinginkan suatu ruangan, sehingga tingkat konsumsi energi yang dibutuhkan menurun.