Adalah seorang yang saya kenal, dia seorang pengelola rumah besar yang dijadikan tempat usaha kost dan kios. Sejak awal dia mengelola rumah itu, dan setiap kali ada sedikit masalah, dia tidak jauh dari kata RUGI , RUGI dan RUGI ...
"wah saya rugi kalau begini, kamar bocor masa saya yang harus benerin, itu sudah tanggung jawab anda sebagai penghuni kos"
" Wah saya rugi nih pa, bulan ini pembayaran listrik terlalu tinggi, jadi bapak saya bebankan lagi 100rb , kalau ga gitu saya rugi mengelola rumah ini"
"asal tau ya, saya mengelola rumah ini sudah berstatus RUGI, saya ga dapat apa apa, cuma cape doang, denger keluhan kalian kalian yang minta fasilitas ini itu ... Semua yang kalian minta kan janji dari pengelola terdahulu, bukan dari saya, jadi saya tidak mau menerima komplain kalian, saya sudah rugi"
Dan masih banyak lagi kalimat kalimat yang meluncur dari bibir nya yang menegaskan bahwa dia selalu merugi.
Lalu saya berpikir, mungkin itu adalah doa dia untuk dirinya, dia selalu mengeluhkan kerugian, maka itulah yang Tuhan beri padanya, dia selalu berkeluh , maka masalah teruslah yang di terimanya. Dia berusaha melepas diri dari tanggung jawab, maka pertanggung jawabanlah yang dimintakan orang darinya.
Seandainya dia melakukan tugasnya dengan ikhlas, di mulai dengan kebaikan dan kejelasan, mungkin tidak akan seperti ini jadinya. Atau setidaknya jika dia berpikir positif tentang dirinya, mungkin hal hal positif pula yang akan menghampirinya.
Saya yakin , jika kebaikan, keramahan , kepedulian yang di tampakkan olehnya, maka bukan tidak mungkin orang lain akan bersimpati padanya, para penghuni kost akan dengan rela membereskan sendiri kekurangan dari kamarnya, atau saling membantu untuk meringankan biaya listrik yang ada. Namun karena dimulai dengan amarah, maka semua menutup diri dari empati ... kemarahanlah yang terjadi .
Begitulah manusia ... tiada rasa syukur, kerugian dikedepankan, padahal masih banyak keuntungan yang tidak teringat olehnya, semua tertutup oleh mind set bahwa dia adalah orang yang MERUGI ...
Smoga kita terhindar dari sifat merugi ...
Selamat berkarya dan bekerja ... tiada kerugian yang akan menghampiri selama kita tidak membuat diri kita merugi ...