Lihat ke Halaman Asli

Pembuatan Ecobrick bersama PMM Kelompok 39 Gelombang 11

Diperbarui: 19 November 2022   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian dan Pengabdian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) 39 Gelombang 11 dengan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Rini Pebri Utari S.Pd.,MT. dengan beranggotakan 5 orang mahasiswa yaitu : Alvin Evandiaz Audhia, Muhammad Ilzam Romadhon, Nadiatul Khairo, Ling-Ling Yuli Ratna Sari, dan Safira Putri Lestahardiyanti.

Kami kelompok 39 gelombang 11 telah melakukan kegiatan tutorial pembuatan eco-brick pada warga desa tumpang, Kegiatan ini di lakukan pada tanggal 20 oktober 2022, bertempat di TPS 3R Tumpang lestari  di desa Tumpang, Kec. Tumpang,  Kab. Malang, Jawa Timur.

Ecobrick adalah salah satu metode untuk meminimalisir sampah plastik dengan cara memadatkan sampah plastic kedalam media botol platik, eco-brick sendiri terdiri dari kata "ecology" dan "brick" yang mana kata "ecology" artinya ekologi dan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) di artikan sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (lingkungan), sedangkan kata "brick" artinya bata, batu, batu bata, sehingga bila menggebungkan kedua kata tersebut maka akan menjadi "ecobrick" yang berarti bata merah ramah lingkungan. ecobrick di temukan oleh pria asal kanada yang bernama Russell Maier dan istrinya yang berasal dari Indonesia yaitu Ani Himawati Maier.

Kami melakukan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada desa tumpang untuk mengetahui salah satu metode yang tidak memerlukan alat-alat yang rumit untuk mengurangi sampah plastik, di karenakan metode ecobrick ini sangat praktis untuk dilakukan secara manual dan juga memiliki manfaat yang sangat banyak, ecobrik sendiri bisa digunakan untuk membuat kursi, pondasi rumah, pondasi taman, pagar, dll. Semoga setelah di adakannya kegiatan ini para warga desa tumpang dapat memiliki kegiatan yang lebih bermanfaat untuk lingkungan sendiri, seperti membiarkan anak-anak mereka untuk membuat kreativitas di bandingkan membiarkan merka untuk bermain-main dengan teknologi.

dibawah ini adalah hasil dari pembuatan ecobrick kami.

Dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline