Lihat ke Halaman Asli

Aku Kamu dan Jogja

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi ini mendung cukup menggelayut menandakan hujan akan turun disekitaran parangtritis. Ya, parangtritis adalah desa tempat ku tinggal. Dimana pantainya itu terdapat banyak kenangan bagi pengunjung lokal atau tourist mancanegara dan kisahku pun ada.

Aku bersiap-siap dari rumah menuju kota jogja untuk melaksanakan kewajibanku sebagai seorang mahasiswa. Apalagi ujian akhir semester pun telah tiba. Haruslah rajin-rajin mengikuti mata kuliah yang sudah dijadwalkan. Masih ngantuk sekali untuk nyampai jogja jam 07.00. coba bayangkan kemarin pulang malem dan nglembur tugas sampe jam 01.00 dini hari. Kemudian bangun jam 05.00 persiapan. Setelah itu berangkat dari rumah jam 06.00 pagi untuk nyampai ke kampus tepat waktu. Karena waktu tempuh parangtritis sampai ke kampus 1 jam. Dan itulah aktivitasku.

“akhirnya nyampe juga, hufft” dalam batinku

Saat aku tengok disebelahku ternyata ada seseorang yang baru nyampai juga di parkiran. Behh,, wahyu alamakk salting aku nya. Dia wahyu anak fakultas fisipol, orangnya tinggi berkulit hitam manis dan aktivisa di organisasi-organisasi mahasiswa. Ah, pikirku mana mungkin dia mau menyapaku. Hemh, hanya bisa berharap saja.

“hey, kamu lina kan anak fisipol juga” suara tersebut membuyarkan lamunanku.
“iya aku lina anak fisipol juga” aku salting sambil senyum-senyum malu.

“oh, iya kamu ikut ukm jurnal kan” cetus wahyu sambil menampakkan senyumnya.

“ehmmm, iya kak! emang ada apa kak.” berusaha tanya agar bisa berbincang-bincang dengannya lebih lama.

“gini lin, kan ada lomba jurnalistik bagi siswa SMA se-DIY nah kebetulan kampus kita tuan rumahnya, dan aku bermaksud mengajak kamu untuk gabung jadi panitia tapi kalo kamu mau.” Katanya.

“emh gimana ya kak, aku pikir-pikir dulu deh soalnya tugas kuliahku menumpuk an bentar lagi dah ujian akhir semester” dalam hati mau modus dapet nomernya siapa tau dia ngasih.

“oke, gini aja aku minta nomer kamu nanti aku sms kamu untuk konfirmasinya boleh gak?”
“boleh..boleh kak” aku sontan ngucapin kata-kata itu saking senengnya.

Akhirnya, aku pun ngasih nomerku dan dia mengeluarkan BBM nya, dia juga minta pin BB ku karena kebutulan aku dan dia memakai BB. Dalam lubuk hatiku Oh my God, sekarang terjadi juga engkau memang adil. Dan dia pun pamit untuk masuk duluan ke kampus sedangkan aku masih menunggu temanku. Aku berharap nanti malam dia sms atau bbm in aku. Please God help me.. i hoping...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline