Lihat ke Halaman Asli

Terlupakan dan Melupakan

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tak mampu menuliskan kata yang tak bisa diungkapkan dari mulutku. Ide-ide yang terpancar dari pikiran seakan musnah begitu saja. Aku mutar otak, mencari referensi untuk tulisan yang aku buat. Tapi, entah mengapa semuanya begitu sia-sia. Mungkin aku terlalu lelah, terlalu lelah memikirkan perasaan yang amat tak penting. Ini hampir 6 bulan, 6 bulan saat kita berpisah. Namun masih saja aku begitu tolol mencintaimu sampai saat ini. Padahal kau telah bersamanya, mengukir lembaran baru dan telah menghapusku. Aku seakan masih tak percaya kita telah mengambil jalan masing-masing.

Kadang saat aku sendiri, aku tertawa saat ingat begitu lucunya dulu. Menulis dipohon bukit sekolah. Berteriak diatas bukit yang indah itu. Tapi saat itu juga pun aku menangis, karna aku tersadar dari bayangan semu yang masih saja besemayam dibenakku. Iya, aku sadar sekarang sdah tidak ada lagi kita “ AKU DAN KAMU”.

Aku melihat kotak yang berisi barang-barang kenangan kita, aku membukanya. Kaos putih bertuliskan 08.13 High Temprament yang kau berikan dulu padaku. Seputih cinta tulus yang masih kusimpan. Dan aku ingat, dulu kaos biru yang kau pakai beruliskan gabungan nama kita. Apakah kau masih menyimpannya?

Mungkin kamu sudah lupa, ya sudah lupa. Sudahlah aku harusnya melupakanmu, seperti kamu melupakanku dan menemukan pengganti yang baru




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline