Lihat ke Halaman Asli

Evalin Ndoen

Don't prove your self, just improve your self.

"Experiental Learning" sebagai Bekal Kehidupan

Diperbarui: 16 September 2021   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belajar merupakan respon natural yang terjadi pada manusia sehingga dapat bertahan hidup dan melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Berbicara mengenai belajar, apakah anda pernah merasakan dan mengalami pengalaman-pengalaman berharga selama hidup? 

Tentu pernah pastinya. Pengalaman-pengalaman hidupa yang manusia alami menjadi pelajaran berharga dalam hidup sehingga kita menjadikan pengalaman-pengalaman tersebut sebagai proses belajar. 

Dalam dunia psikologi,  terkait dengan pengalaman, terdapat salah satu teori yang berbicara mengenai "Experiental Learning". Pernah kah anada mendengar istilah tersebut? Teori "Experiental Learning" ini diprakarsai oleh seorang filsuf Amerika bernama John Dewey.  Apa yang dimaksud dengan "Experiental Learning". 

Dewey merumuskan bahwa inti sebenarnya dari pendidikan adalah pendidikan yang harus berlandaskan pada pengalaman. Di lain sisi, kita tahu betul bahwa pengalaman pasti ada yang bersifat positif maupun negative. Namun pendidikan berbasis pengalaman seperti apa yang bersifat mendidik ?

"Experiental Learning" dalam pendidikan merujuk pada pendidikan yang berbasis pada pengalaman.  Adapun pengalaman yang dimaksud disini adalah pengalaman yang harus berkesinambungan satu sama lain yang dapat menunjang pengalaman selanjutnya. 

Melalui "Experiental Learning" ini peserta didik dapat membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalaman yang dimiliki. 

Melalui pengalaman berarti peserta didik mengalami langsung situasi yang sebenarnya sehingga hasil belajar diperoleh melalui kegiatan yang telah dilakukan. 

Namun perlu diingat bahwa mengalami pengalaman saja tidak lah cukup, melainkan pengalaman yang kita alami harus dibarengi dengan proses dimana kita merenungkan apa yang terjadi, bagaimana hal tersebut terjadi hingga alasan mengapa bisa terjadi. 

Dengan ini, maka melalui "Experiental Learning" seorang individu dapat belajar dan pengetahuan yang akan diperoleh merupakan hasil dari melakukan pemahaman dan mentransformasikan pengalaman tersebut, sehingga disini terjadi proses belajar yang melibatkan kognitif manusia sebagai mahluk hidup yang memiliki akal serta budi.

Untul pembelajaran saat ini, yang berhubungan dengan "Experiental Learning" adalah kontekstual learning dimana guru mengajarkan kepada siswa untuk belajar dengan mengaitkan pengalaman debagai media belajar, sehingga tidak hanya terpaku pada teori yang tertulis di dalam buku cetak. 

Membahas tentang "Experiental Learning" mengingatkan saya pada motto sekolah tempat saya bekerja, di unit TK, yaitu "Learning through Playing"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline