Lihat ke Halaman Asli

Senja di Matamu

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13857853081253552838

Baru saja ingin kulukis senja dimatamu

Tapi tiba-tiba kembang api semarak meramaikan dini hariku

Mencetak sebongkah es dalam bayang wajahmu

Menjelma menjadi kerinduan dalam deru nafas

Yang mungkin tak lagi sama

Ketika nafas kita satu,...

mengapa seperti hanya engkau yang menari-nari?

dalamrenung malam yang tak lagi sepi..

bahkan merusak keindahan yang ada..

baru sajamentari hangat menyapaku

tapi menghilang saat engkau menunjukkan ..

bahwa ada seberkas sinar yang engkau lukis dalam senja kehidupanmu

menarilah....

seperti ufuk yang terus menjauh saat pinang merah mengkhitbahnya

dengan cincin embun yang terus meredup

saat matahari terbit daritimur....

dan aku akan terus berjalan melewati tiap kenangan

yang engkau buat dan engkau suguhkan padaku..

kanopi-kanopi itu mengajakku menari melintasi jelaga jiwa

belum usai...tapi terlihat usai

hujan lebat itu meredah memangkas kanopi-kanopi rimbaraya

menyibak pelangi di atas air laut yang menghijau

mengulum dunia tuk tersenyum kembali setelah bias sinarnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline