Oleh: Nur Aisyah
Populasi ternak babi di Indonesia meningkat setiap tahun. Pada tahun 1969–1990 produksi babi menyumbang sekitar 10–17% produksi daging asal ternak. Disamping dari hasil-hasil yang telah dicapai dijumpai pula dampak negative dari pembangunan tersebut, seperti semakin tajamnya kesenjangan pola usaha yang melahirkan kompetisi sangat berat bagi peternak kecil dalam merebut pasar, ketidakstabilan harga terutama makanan, rendahnya produktivitas ternak akibat kurangnya bibit unggul, masalah penyakit karena teknik beternak belum maju, gangguan populasi yang mengharuskan cepatnya realokasi perusahaan dan berbagai masalah lainnya.
Dalam hal penyerapan nutrisi, pemberian antibiotik dan suplemen bakteriophage berpengaruh terhadap tingginya jumlah nutrisi yang mampu dicerna oleh babi. Pemberian pakan babi yang mengandung bakteri dan virus meningkatkan penyerapan nutrisi dibandingkan dengan yang tidak diberikan suplemen bakteri dan virus. Di samping itu, pemberian suplemen antibiotik juga dapat meningkatkan penyerapan energi dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa penambahan suplemen antibiotik.Suplemen antibiotik yang diberikan mampu menurunkan jumlah bakteri patogen dalam usus, sehingga meningkatkan penyerapan nutrisi di dalam usus. E. Coli secara normal dapat ditemukan pada feses babi yang sehat, yang mungkin mengakibatkan penurunan tingkat penyerapan nutrisi dan pertumbuhan babi. Peningkatan penyerapan nutrisi ini dimungkinkan karena kondisi kesehatan pencernaan babi yang lebih baik setelah pemberian suplemen antibiotik.
Meskipun mempengaruhi pertumbuhan babi secara umum, pemberian suplemen bakteriofag ternyata mampu meningkatkan penyerapan nutrisi pada babi. Khususnya pada babi, bakteri dan virus berperan sebagai agen anti-Salmonella, yang mampu menurunkan jumlah Salmonella sebanyak 90 – 99,9% di dalam usus. Dengan menurunnya jumlah bakteri Salmonella di usus, menyebabkan usus dapat secara optimal melakukan penyerapan nutrisi, sehingga tingkat penyerapan nutrisi dapat meningkat seiring dengan pemberian suplemen bakteri dan virus pada babi. Hal ini cukup membuktikan bahwa mikroflora pada usus berpengaruh besar terhadap kehidupan hewan terutama babi, karena usus merupakan organ penyerapan nutrisi terbesar pada babi. Selain itu pula, pemberian suplemen bakteri dan virus ternyata mampu meningkatkan jumlah bakteri Lactobacillus, di mana bakteri ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen di dalam usus. Peningkatan jumlah bakteri Lactobacillus ini disebabkan karena berkurangnya jumlah bakteri E. Coli dan Salmonella sehingga menyediakan eksositem yang lebih optimal untuk pertumbuhan Lactobacillus. Meningkatnya jumlah Lactobacillus inilah yang juga turut meningkatkan laju penyerapan nutrisi di dalam usus.
Sumber :Yan, I, Hong, S.M., dan Kim, I.H.2012. Effect of Bacteriophage Supplementation on the Growth Performance, Nutrient Digestibility, Blood Characteristics, and Fecal Microbial Shedding in Growing Pigs. Asian-Australian Journal Animal science (AJAS). 25 (10).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H