Belajar bahasa di masa kini, tidak hanya dapat didapatkan pada buku pelajaran atau dari paparan seorang guru. Namun, era globalisasi telah mendorong kita untuk membuat inovasi dengan cara belajar melalui sosial media. Media sosial adalah suatu platform sosial yang digunakan oleh sekelompok orang untuk berbagi karya nya melalui sebuah konten atau postingan. Media sosial ini sudah banyak diketahui dan dijangkau oleh seluruh manusia, dan hampir setiap orang menggunakan media sosial serta ikut berkontribusi di dalamnya. Media sosial ini merupakan wadah yang sangat penting bagi sarana belajar terutama dalam pengembangan skill berbahasa. Sosial media ini tidak hanya berupa instagram, namun juga berbagai platform lain seperti Tiktok, Youtube, Facebook, Twitter, dan Telegram. Banyak dari para konten kreator yang menyebarkan konten belajarnya guna untuk berbagi ilmu kepada massa yang banyak.
Dalam sosial media facebook, kita bisa mengambil contoh dari akun milik Nas Daily. Akun Nas Daily sering berbagi video pendek yang berdurasi sekitar 1 menit untuk memaparkan suatu kejadian yang bersifat edukatif. Hal ini sangat memberikan pengaruh yang baik bagi para pendengarnya, karena mereka tidah hanya mendapatkan informasi namun juga dapat belajar bahasa inggris secara tidak langsung melalui penglihatan dan pendengarannya. Dalam media sosial Tiktok yang memiliki jutaan pengguna, ini adalah hal yang sangat efektif karena konten berbahasa pada Tiktok sangat banyak dan mudah diakses. Konten bahasa ini tidak hanya dibuat oleh orang dalam negri, namun juga orang luar negri. Pendengar konten akan mendapatkan ilmu yang baru. Para pembuat konten berlomba-lomba membuat sebuah konten yang semenarik mungkin untuk memikat para penggunan akun media tersebut. Konten berbahasa ini banyak bertebaran dalam akun tiktok dengan berbagai cara penyampaian, ada yang disampaikan secara direct atau langsung, secara tekstual, secara dramatis, menggunakan bantuan berbagai aplikasi, hingga membuat konten dengan kolaborasi. Konten bahasa dalam Tiktok ini dibuat semenarik mungkin untuk dilihat oleh pengguna dan ditonton hingga selesai, hal ini sangat menguntungkan para user yang mendapatkan ilmu sekaligus mendapatkan bahan hiburan dalam penggunaan media sosial nya.
Beralih ke akun instagram, dalam media sosial ini pun banyak video berupa reels yang tersebar di seluruh algoritma instagram. Para konten kreator bahasa di Instagram, lebih terbuka terhadap identitas mereka dan jarang sekali melakukan konten edukasi beriringan dengan endorse sesuatu. Dan juga di platform Instagram, lebih sering muncul para konten kreator yang berasal dari luar negri. Pengaruh media sosial dalam belajar bahasa sangatlah memberikan efek yang luar biasa. Kita tidak hanya difokuskan untuk belajar diam dalam kelas, namun juga dapat secara bebas mendapatkan ilmu dari mana saja. Konten bahasa di media sosial ini menarik untuk dikaji dan sangat bermanfaat karena menggunakan teknik audio-visual yang akan lebih memfokuskan indra viewers terhadap konten tersebut. Mereka tidak hanya dapat mendengarkan suara penjelasan, namun juga mendapatkan bentuk visual dari sebuah animasi atau presentasi yang dipaparkan oleh kreator. Tak hanya itu, kita juga mendapatkan hiburan berupa kuis online yang bisa dijawab di kolom komentar, dan selingan suara musik yang nyaman.
Disamping itu, pengaruh lainnya adalah kita bisa mendapatkan banyak manfaat dari konten yang disediakan oleh para konten kreator. Mereka secara langsung berinteraksi terutama para konten kreator yang sudah ahli dalam berbahasa atau para native speaker yang berbagi keahliannya. Hal ini sangat menguntungkan bagi setiap orang yang sedang mencari sumber ilmu diluar kelas atau sekolah. Konten di sosial media pun sangat mudah diakses dan sifatnya ekonomis. Kira tidak perlu berbayar dengan uang yang mahal seperti les atau privat yang berjangka pembayarannya setiap bulan, namun kita cukup memfollow akun mereka, memberi likes, memberikan komentar yang positif, dan memberikan support serta feedback yang baik bagi para konten kreatornya. Bahkan apabila mereka mendapatkan banyak afirmasi atau support dari para pengikutnya, mereka akan semakin semangat dalam berbagi ilmu melalui kontennya. Meskipun sepele, namun rasa support itu harus tetap tumbuh antara si pendengar atau penikmat dengan pembuat konten.
Berbagai kemudahan yang terdapat pada konten di sosial media adalah kemudahan dalam visualisasi dan kosakata. Para konten kreator se kreatif mungkin dalam pembuatan konten yang sekiranya berbobot dan bermanfaat bagi para pengguna sosial media. Hal yang menarik adalah, mereka seringkali memberikan ilmu dengan tipe konten visualisasi dan kosakata. Seperti halnya ada sebuah pembelajaran kosakata, mereka mengucapkan kosa kata itu dengan visualisasi gambar yang menarik. Seperti pengucapan kata "mobil", mereka mencontohkannya dengan baik dan memberikan gambar mobil. Adapun juga menampilkan beberapa gambar mobil yang jenis nya berbeda, sehingga nama jenis nya pun perlu dijelaskan secara lebih oleh si pembuat konten. Selanjutnya, berbahasa di sosial media itu sangatlah menyenangkan. Hal ini dikarenakan bahwa terdapat interaksi secara tidak langsung antara pembuat konten dengan para penonton. Fenomena ini sering kali muncul dengan contoh pembuat konten sering membuat sebuah pertanyaan di awal video. Contohnya seperti "Apa ya perbedaan antara best and beast?" Metode ini sangat menarik perhatian para penonton karena mereka pun tertarik dengan penjelasan selanjutnya dikarenakan bahwa rasa ketidaktahuan itu. Tidak hanya itu saja, para konten kreator pun sering memberikan kolom pertanyaan pada akhir video dengan bentuk request dari para penonton untuk ide konten selanjutnya. Hal ini sangat bermanfaat untuk memperpanjang konten pembelanjaran yang berlanjut dalam jangka waktu yang panjang, bukan hanya saat itu saja.
Itulah beberapa alasan bahwa sosial media sangat berpengaruh baik bagi pembelajaran bahasa. Kita bisa mudah mengaksesnya dimanapun, dan kapanpun kita berada. Karena interaksi kita dengan gadget dan internet lebih banyak dibandingkan kita berinteraksi dengan buku, kita bisa dengan mudah menggunakan konten-konten dari sosial media ini. Pada zaman ini, internet atau sosial media bukanlah hal yang jahat atau buruk bagi kita, namun ini adalah kesempatan emas dan sangat bermanfaat bagi kita yang bisa bersikap bijak dalam menggunakan sosial media. Tetaplah dukung para konten kreator dalam membuat kontennya supaya mereka terus bersemangat dalam berkonten. Siapa tau kamu juga tertarik untuk menjadi konten creator. Akan tetapi, Media sosial juga memiliki pengaruh buruk dalam pembelajaran bahasa. Seringkali, pengguna media sosial terpapar dengan bahasa yang tidak formal, tidak baku, atau bahkan slang, yang dapat mengganggu proses pembelajaran bahasa yang benar dan tepat. Selain itu, adanya pembatasan karakter dalam platform media sosial dapat mempengaruhi kemampuan menulis dengan baik dan mengungkapkan gagasan secara lengkap. Disamping itu, ketergantungan pada media sosial dapat mengalihkan perhatian dari belajar bahasa secara mendalam dan konsisten. Akibatnya, pemahaman tata bahasa dan struktur kalimat mungkin tidak berkembang sebagaimana seharusnya. Penting bagi pembelajar bahasa untuk membatasi waktu di media sosial dan fokus pada sumber pembelajaran yang lebih kredibel dan terstruktur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H