Lihat ke Halaman Asli

Eva Agustine

Eva Agustin

Mahasiswa Untag Surabaya Observasi, Mengidentifikasi Peralatan yang Dibutuhkan UMKM

Diperbarui: 11 Januari 2022   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Untag Surabaya Observasi, Mengidentifikasi Peralatan yang Dibutuhkan UMKM

Mahasiswa Untag Surabaya Observasi, Mengidentifikasi Peralatan yang Dibutuhkan UMKM

Mahasiswa Untag Surabaya Observasi, Mengidentifikasi Peralatan yang Dibutuhkan UMKM

Mahasiswa Untag Surabaya Observasi, Mengidentifikasi Peralatan yang Dibutuhkan UMKM

Minggirsari, Blitar - Matching Fund merupakan salah satu program kampus merdeka yang diadakan oleh Kemendikbudristek. Matching Fund Untag Surabaya diadakan di Desa Minggirsari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Kegiatan Matching Fund berlangsung selama tiga bulan dimulai dari bulan Oktober hingga bulan Desember. Terdapat empat kegiatan berbeda dalam program mathing fund ini salah satunya adalah menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dengan kualitas yag baik. Tim terbagi menjadi dua kloter berbeda dengan jadwal keberangkatan berbeda pula. 

Tim keberangkatan kloter kedua dilaksanakan pada tanggal 13 November 2021 yang beranggotakan Eva Agustin Pratama, Chumaida Qudrotul Nada, Citra Eka Via Agustin, Anisya Rahma Oktavia dan Isaam Fajar. Dengan Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Ayun Maduwinarti, MP dan Ir. Rini Rahayu Sihmawati, MP, MM. 

Pada tanggal 14 November 2021 melakukan kunjungan ke beberapa UMKM yang ada di Desa Minggirsari, Blitar untuk melakukan proses wawancara serta melihat proses produksi. Salah satu UMKM yang dikunjungi adalah Gethuk Pisang "UDIN" dimana memiliki bahan baku utamanya adalah pisang raja yang dikukus kurang lebih selama lima jam atau sampai pisang berubah warna menjadi merah kecoklatan. 

Gethuk Pisang "UDIN" pertama kali didirikan oleh Ibu Khusnul pada tahun 2010 dan bertahan hingga sekarang. Gethuk Pisang ini melakukan produksi setiap hari dengan dibantu oleh dua orang karyawan. Semua proses produksi dilakukan dengan cara manual atau masih bersifat tradisional, berdasarkan hasil wawancara hal itulah yang menyebabkan gethuk pisang ini memiliki ciri khas tersendiri karena proses pembuatanya yang masih bersifat tradisional.  

Gethuk Pisang "UDIN" dipasarkan melalui aplikasi WhatsApp dengan menggunakan fitur story dan juga dipasarkan secara offline di pasar tradisional. Setelah melakukan kunjungan ke beberapa UMKM yang ada di Desa Minggirsari kami melakukan kegiatan serah terima peralatan untuk beberapa UMKM dengan diberikannya peralatan ini semoga dapat membantu proses produksi dan dapat meningkatkan penjualan dengan nilai ekonomis tinggi. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline