Bahasa Indonesia merupakan ilmu pengetahuan yang wajib disampaikan atau diajarkan. Pada proses komunikasi terdapat empat keterampilan yang berbeda akan tetapi saling berhubungan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut perlu mendapat perhatian sepenuhnya di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, mempertinggi kemampuan berbahasa dan menumbuhkan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia.
Salah satu aspek yang penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah keterampilan menulis. Menurut Sauhenda (2018:379) menyatakan menulis merupakan suatu proses berpikir yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Sedangkan menurut Clark (2003:8) menyatakan menulis merupakan sebuah proses pemecahan masalah. Dalam proses pemecahan masalah terdapat tiga tahap yang menjadi inti dari kegiatan menulis, yaitu (a) pramenulis, (b) menulis, dan (c) revisi hasil teks yang ditulis.
Kemampuan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu kemampuan dasar berbahasa yang diajarkan di lingkup sekolah. Selanjutnya menurut Nursisto (2000:43) menyatakan bahwa dongeng adalah suatu cerita tentang suatu hal yang tidak mungkin terjadi atau fantastis belaka. Dongeng adalah salah satu karya sastra yang dipelajari di sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah. Bahkan sejak prasekolah pun dongeng sudah diperkenalkan, terutama secara lisan.
Peranan keterampilan menulis sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, hendaklah keterampilan menulis dimiliki oleh siswa. Dengan keterampilan menulis siswa dapat berkecimpung ke dalam berbagai bidang dan kegiatan. Aktivitas menulis tidak datang secara otomatis, sehingga membutuhkan kreativitas yang harus dilatih secara terus-menerus.
Menurut Yahya (2018:351) menyatakan menulis merupakan suatu kegiatan produktif dalam mengungkapkan pemikiran gagasan dan ide penulis. Salah satu hal yang harus ditingkatkan dalam keterampilan menulis adalah motivasi. Menurut Marnina (2018:2) menyatakan bahwa tanpa motivasi pembelajaran tidak akan tercapai dengan baik. Dengan adanya motivasi maka akan meningkatkan hasil belajar yang baik.
Dilihat di sekolah-sekolah masih kurangnya kemampuan menulis dongeng yang terjadi karena siswa cenderung tidak memiliki ide, sehingga siswa tidak mengerti apa yang harus mereka jelaskan dan imajinasikan dalam menulis. Siswa mengatakan bahwa menulis itu sulit. Mereka kesulitan dalam menemukan ide tulisan. Bagaimana peran guru dalam meningkatkan kemampuan menulis dongeng?
Dalam keterampilan menulis, guru sangat berperan penting dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan memberikan variasi model pembelajaran kepada siswa agar tidak bosan dalam belajar dan tugas lain dari guru yaitu menyakinkan pada siswa bahwa siswa itu sendiri mampu menyampaikan gagasan, bagaimana membentuk kelompok kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya bahasa yang sangat baik.
Namun dengan perkembangan teknologi yang cukup pesat menyebabkan kurangnya kemampuan menulis dongeng pada siswa, siswa lebih suka menggunakan gadget seperti bermain game online , menonton video, dan media sosial dari pada menulis. Bagaimana cara mengatasinya?
Dengan memanfaatkan teknologi dengan bijak dan baik seperti dalam penggunaan Aplikasi Lets' Read. Aplikasi Lets' Read sebuah aplikasi perpustakaan digital yang dibuat oleh The Asia Foundation melalui program Books for Asia. Lets' Read merupakan paltfrom perpustakaan digital yang berisi buku cerita anak. Aplikasi Lets' Read dapat diunduh melalui playstore. Aplikasi ini bisa digunakan secara daring maupun luring. Aplikasi ini diciptakan untuk mengirimkan konten pendidikan kepada anak-anak dalam bahasa yang digunakannya di sekolah maupun di rumah.
Ada beberapa kelebihan di dalam aplikasi Lets' Read seperti memiliki banyak pilihan buku, kita bisa memfilter buku sesuai kebutuhan, ada fitur download buku gratis, stok buku yang selalu di update, disajikan dalam beberapa bahasa (multibahasa), tampilan menarik dari segi ilustrasi dan penggunaan jenis. Dari segi kekurangan menurut saya tidak ada karena aplikasi ini sangatlah membantu bagi siswa supaya bisa membaca cerita dongeng dan dapat menuangkan ke dalam tulisan. Hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan menulis dongeng siswa sendiri.
Dengan adanya aplikasi ini siswa akan bersemangat dan antusias dalam menulis dongeng tentunya, di dalam aplikasi tersebut terdapat cerita anak yang sangat banyak. Siswa akan membaca terlebih dahulu untuk dijadikan referensi atau gambaran mengenai cerita nantinya dalam menulis dongeng. Semakin banyak membaca akan semakin banyak referensi, gambaran mengenai cerita atau ide yang akan dituangkan ke dalam cerita dongeng yang akan ditulis oleh siswa.