Dewasa ini orang lebih banyak melihat dan menonton daripada membaca dan menulis. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada masyarakat biasa, namun masih sangat jauh dari apa yang disebut literasi dalam dunia pendidikan atau di lingkungan terdidik.
Terutama pada anak usia dini. Oleh karena itu, peran orang tua dalam meningkatkan literasi anak sangat dibutuhkan. Literasi sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan setiap orang untuk memahami dan mengolah informasi selama proses membaca dan menulis. Literasi membutuhkan keterampilan kognitif, keterampilan bahasa tertulis dan lisan.
Banyak fenomena terkait literasi pada anak, salah satunya terjadi di TK Al-Hikmah Parongpong. TK Alhikmah adalah lembaga pendidikan prasekolah yang menyelenggarakan program pendidikan anak usia dini untuk anak usia tiga tahun yang memasuki sekolah dasar.
Yang berada di Jl.Cugugurgirang RT 02 RW 01 Parongpong Bandung Barat. Program pendidikan TK AlHikmah dapat membantu anak tumbuh dan berkembang baik fisik maupun mental, dengan menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar.
Fenomena yang terjadi yaitu masih kurangnya minat baca siswa di TK AlHikmah. Beberapa siswa jika saatnya membaca malah tidak fokus dan ada juga beberapa siswa yang tidak mau membaca samasekali. Dengan adanya fenomena tersebut untuk menungkatkan atau membuasakan membaca sangat di butuhkan peran orang tua yang harus yang tentu dimulai dari keluarga, karena secara pada umumnya orang tualah mengambil peran penting dalam perkembangan dan pendidikan anak.
Namun ada pula beberapa orang tua yang menganggap bahwa merasa tidak begitu perlu untuk membelikan buku bacaan diluar buku pelajaran yang sudah diberika. Oleh sekolah, karena beberapa orang tua merasa anaknya sudah tercukupi dengan hanya mempunyai buku pelajaran dari sekolah saja. Dalam hal ini, orang tua harus dapat mengambil peran berikut untuk meningkatkan literasi:
1. Orang tua harus menjadi panutan bagi anak-anaknya agar mereka dapat menikmati membaca. Ketika orang tua tidak suka membaca buku, mereka bisa mulai membaca majalah atau artikel ringan di media seperti Instagram, Facebook, dll.
2. Orang tua harus mengajak anaknya mengunjungi perpustakaan umum atau perpustakaan daerah terdekat. Hal ini karena mengunjungi perpustakaan membawa anak-anak lebih dekat dengan sumber bacaan. Anak-anak juga bisa diajari meminjam buku,
hanya bisa membaca di perpustakaan.
3. Ketika anak-anak berhasil, jadikan buku sebagai hadiah. Bawa 4.444 anak ke toko buku dan beli. Buku yang anak inginkan, untuk membentuk kepribadian anak, hingga bisa mencintai buku. Bantu anak-anak memahami bahwa buku harus dimiliki dibandingkan dengan mainan.
4. Tak kalah pentingnya, pengawasan orang tua harus selalu memberikan buku-buku bergizi kepada anak-anak. Tidak semua buku bagus untuk perkembangan anak. Hanya buku-buku tertentu yang dapat mempromosikan karakter positif anak. Di sinilah orang tua berperan penting dalam memilah dan memilih bacaan mana yang bisa menyehatkan dan mana yang menyesatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H