Kontribusi Pemikiran William Montgomery Watt Tentang Nabi Muhamad Dalam Historiografi Islam
Perkembangan Islam di Barat yang cukup maju memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan pemikiran Bangsa Barat tentang Bangsa Timur secara umum dan lebih khusus lagi dengan adanya kepentingan-kepentingan yang diperuntukan untuk belajar dari pengalaman sejarah kemajuan Bangsa Timur. Aspek peradaban ilmu pengetahuan yang dibawa Islam ke Eropa menjadikan penyemangat Bangsa Barat untuk mendalami ilmu pengetahuan serta seluk-beluk islam di kalangan gereja. Maka mulailah muncul pemikiran Barat yang disebut sebagai pemikiran orientalis, kajian Nabi Muhamad merupakan kajian yang termasuk paling awal terhadap islam.
Gerakan orientalisme, terkhusus pada kajian mengenai Nabi Muhamad Saw. Begitu bnayak ketidaksenangan, yang diperlihatkan lewat karya-karyanya. William Montgomery watt dalam bukunya "Muhamad Prophet and Statesman" menuliskan bahwa diantara tokoh-tokoh besar dunia, tak seorangpun yang banyak dicerca seperti Muhamad. Terliahat jelas bahwa Islam merupakan musuh besar umat Kristen.
Willian Montgomery Watt merupakan seorang kelahiran Inggris, ayahnya merupakan seorang pendeta. Watt adalah tokoh legendaris dikalangan cendikiawan islam. Pada masa kesilnya Watt bercita-cita menjadi seorang saintis seperti Albert Einsten, namun dalam perjalanan hidupnya Watt mulai tertarik dengan filsafat yang dilatarbelakangi oleh seorang filosof yaitu David Hume. Awal mula ketertarikannya terhadap kajian Islam adalah disaat ibunya meninggal dunia pada tahun 1937, dia mengundang muslim India untuk membnatunya di rumah, seoarang muslim yang berusia 20 tahun yang bernama Khwaja Abdul Mannan seorang pelajar kedokteran hewan. Mannan adalah seorang yang pandai berargumen dan merupakan seorang anggota Ahmadiyyah. Adanya interaksi ini membawa ketertarikan Watt terhadap dunia Islam.
Ketertarikan ini membawanya untuk mempelajari teologi dan Bahasa Arab di London. Disana Watt mendengar bahwa Uskup Anglikan di Yerussalem telah mencari seorang yang siap bekerja dengan pendekatan intelektual terhadap dunia Islam, maka hal tersebut di manfaatkanya untuk mendaftar pada posisi tersebut dan akhirnya di terima. Dari situlah Watt mulai mndedikasikan hidupnya unutk mengkaji Islam secara serius, terkhusus pada bidang sirah, sejarah, dan teologi.
Banyak karya tulis Watt yang berkaitan dengan Al-Quran, sejarah islam, ataupun hubungan masyarkat islam dan Kristen. Karya monumental nya berupa sejarah kehidupan Nabi Muhamad yang mana sangat digemar oleh kaum orientalis, yaitu Muhamad at Mecca (1953), Muhamad at Medina (1956), dan Muhamad Prophet and Statesman. Yang mana dalam penulisanya banyak dipengaruhi oleh Hubert Grimme yang mengemukakan bahwa Nabi Muhamad hanya reformis masyarakatnya saja dan bukanlah Nabi. Watt menulis bahwa sejarah kehidupan Muhamad memakai pendekatan ilmu sosial pada saat itu merupakan salah satu disiplin ilmu yang menonjol di wilayah keilmuan Barat.
Dalam tulisanya Watt memperlihatkan pengetahuan nya tentang Islam yang luas, dalam penulisanya ada pandangan positif terhadap islam tetapi tak terlepas bahwa Watt adalah seoarang orientalis maka ada kritikanya terhadap islam. Dalam penulisanya Watt cenderung menggunakan apresiasi yang simpatik serta menyampaikan kritiknya dengan halus. Pandangan Watt mengenai Nabi Muhamad hanyalah bersifat akademik dan bukan pandangan keagamaan, dia menilai Nabi dari perspektif sejarah dan sosial, dengan penekanan pada pengaruhnya sebagai tokoh sejarah.
Pandanganya yang dituliskan dalam buku "Muhammad Prophet and Statesman" mengenai Nabi Muhamad yang bertemu dengan pendeta Bahira menurutnya hanyalah sebuah legenda saja. Kaum Kristen menganggap bahwa kisah tersebut hanyalah khayalan belaka. Kritikanya terhadap kondisi Arabia pada waktu itu yang akan memusatkan karir Muhamad. Serta menurut Watt pernikahan antara Muhamad dan Khadijah merupakan salah satu fase terpenting dalam proses kenabian Muhamad. Menurutnya bagaimana Muhamad mendapatkan seorang pendamping yang kaya raya, maka ia juga akan memperoleh kedudukan yang menguntungkan. Lalu Watt mulai menggambarkan proses kenabian Muhamad, dari mulai mendapatkan wahyu, konsep pewahyuan Nabi Muhamad ini banyak berkembang di kalangan orientalis. Richard Bell merupakan salah satu tokoh orientalis sekaligus guru yang banyak mempengaruhi pemikiran-pemikiran Watt. Dalam karyanya yang berjudul "Introduction To The Qur'an" dijabarkan yang mana pada kesimpulan penulisanya adalah bahwa Nabi Muhamad dalam proses pewahyuan mengalami sugesti.
Penggambaran Nabi Muhamad dijelaskan Watt dalam karyanya, bagaimana Watt memaparkan mengenai fisik dan perilaku Nabi, Watt mendefinisikan perilaku Nabi yang lemah lembut, jujur, dan apa yang diucapkanya selalu tepat pada tujuanya. Kewibawaan Nabi menurut Watt ada 3, yaitu sebagai administrator bijak, negarawan, dan peramal. Dan anggapanya bahwa Muhamad adalah seorang yang memiliki imajinasi yang kreatif, karena Watt menyandingkanya dengan seorang imajinatif. Menurutnya Nabi Muhamad memainkan peran krusial dalam pembentukan agama Islam. Dia melihat bagaimana Nabi Muhamad membawa begitu banyak perubahan terhadp masyarakat Arab dengan menyebarkan tauhid dan nilai-nilai moral.
Para Orientalis meyakini bahwa Al-Quran merupakan pencampuran perjanjian lama dengan perjajnjian baru dan berbagai sumber lainya. Dalam pengkajian penulisan sejarahnya Watt menggunakan beberapa metode penulisan. Namun pada akhirnya para orientalis berbeda pandangan mengenai Islam, dimana para tokoh orientalis ini memberikan pemikiranya bagi historiografi Islam masa kekosongan, dan salah satunya adalah Willian Mentgomery Watt.
Daftar Sumber