Lihat ke Halaman Asli

Eunike Pakiding

Kuli Kopi yang Suka Menulis

1000 Lilin Makassar & Toraja untuk Ahok dan Keutuhan NKRI

Diperbarui: 12 Mei 2017   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesudah Vonis Ahok dibacakan, Bukan Berarti Kisah Ahok berhenti sampai disitu. Kekecewaan akan keputusan hakim sangat dirasakan Masyarakat Indonesia. Bukan hanya di DKI Jakarta, tapi seluruh masyarakat Indonesia. Keputusan vonis 2 Tahun Penjara atas Kasus Ahok menuai banyak Protes dari Masyarakat, banyak  yang menyebutkan bahwa Ahok berada di Peradilan Massa dimana tekanan yang banyak dari massa untuk memenjarakan Ahok adalah Hasil akhirnya. Mau salah atau tidaknya Ahok, Tetap Harus di Penjara karena Rasa Benci yang sudah mendarah daging. Jika Ahok tidak di penjara maka akan semakin banyak Protes yang Muncul sehingga akan merusak keutuhan NKRI.

Dibalik semuanya itu, ada Hati yang menangis melihat ketidakadilan. Hati yang kecewa melihat Sosok Pemimpin yang Kualitas dan Kinerjanya untuk Indonesia Sudah Nyata membawa banyak perubahan, kenapa di perlakukan seperti ini? Bahkan setelah Vonis dibacakan sudah mulai muncul Aksi Damai dalam Bentuk Penyalaan 1000 Lilin untuk Ahok dan Keutuhan NKRI. bukan hanya dijakarta tapi dikota-kota lain di Indonesia seperti Jogja, Manado, Bali, Medan, Dan Kota-kota lainnya.

Kami pun di Sulawesi melakukan hal yang sama kita ingin menunjukkan bahwa "KITA BERBEDA TAPI TETAP SATU" diluar Konteks tentang Ahok.

Hari ini pun Penyalaan Lilin Massal akan dilakukan di Toraja:

  1. Hari/ Tangga: Jumat, 12 Mei 2017
  2. Waktu: 18:30-19:30
  3. Tempat: Plaza Kolam Makale

Kemudian untuk 1000 lilin Makassar 

  1. Hari/Tanggal: 13 Mei 2017
  2. Waktu: 18:30
  3. Tempat: Pantai Losari
  4. Dresscode :Putih

Mari bersama kita tunjukkan bawah "KITA BERBEDA TAPI TETAP SATU"

Agamamu adalah Agamamu, Agamaku adalah Agamaku

Sukumu adalah Sukumu, Sukuku adalah Sukuku

Tapi saling menghargai adalah Milikmu dan Milikku

Karena Perbedaan itu Indah ketika Kita saling menghargai 

NB: Berkat Kasus Ahok, kita dapat cambuk untuk kembali berbenah diri merefleksikan bahwa Indonesia itu indah ketika keberagaman dihormati. Bukan semata-mata karena Pro Ahok tapi berterima kasihlah pada Ahok karena Ahok dijadikan Tuhan sebagai Alat Perantara untuk Intropeksi Diri: Anda, Saya, Pak Presiden, Anggota DPRD, Pejabat-Pejabat Negara, Ormas-Ormas untuk Menjunjung Tinggi "INDONESIA BERSATU DALAM KEBHINEKAAN" 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline