Lihat ke Halaman Asli

Strategi Mengatasi Dampak Stres Kerja Pegawai di Lembaga Pendidikan

Diperbarui: 29 November 2024   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://www.ruparupa.com/blog/stres-kerja/  

Strategi Mengatasi Dampak Stres Kerja Pegawai di Lembaga Pendidikan
Euisy Dwi Nur Fadhilah (Mahasiswa S2 Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

Stres kerja yang mungkin dialami oleh karyawan di suatu lembaga tertentu dapat mempengaruhi produktivitas serta kualitas kinerjanya sehari-hari. Setiap individu memiliki tingkat stress yang berbeda-beda, selain itu situasi dan lingkungan kerja juga sangat mempengaruhi stres kerja karyawan. Oleh karena itu manajemen SDM dalam hal ini mengelola karyawan dengan baik merupakan hal penting bagi keberlangsungan lembaga. Dalam situasi ini yang lebih banyak berperan dan memberikan pengaruh adalah pimpinan lembaga. Sehingga seorang pemimpin penting memiliki pemahaman mengenai psikologi organisasi. Apabila organisasi dapat mengelola karyawan atau pegawai dengan baik, besar kemungkinan tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan. Untuk mencapai keselarasan tujuan, seorang pemimpin organisasi juga harus dapat mempengaruhi anggota organisasinya agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri.


Pertama: Manajemen Stres Kerja

Manajemen stres kerja sangat diperlukan untuk meminimalkan dampak dari adanya stres kerja yang dialami oleh para karyawan. Manajemen stres merupakan keterampilan seseorang dalam mengelola dan mengatasi berbagai tekanan yang membuatnya merasa kesulitan menjalani suatu kegiatan, manajemen stres kerja, memang sangat beragam tergantung kondisi yang dialami oleh para pekerja. Margiati, mengidentifikasi teknik dan cara yang dapat dilakukan dalam menangani stres kerja yaitu dengan menerapkanmanajemen stres sebagai berikut:
1.Membuat program pembinaan dan pelatihan, dengan tujuan dapat mengasah serta mengembangkan keterampilan dan keahlian bagi semua pegawai di lembaga pendidikan tersebut.
2.Melakukan pendekatan secara individual, baik kepada sesama rekan kerja maupun hubungan antara atasan dan bawahan.
3.Memberi dukungan sosial melalui kegiatan yang diadakan oleh lembaga sebagai bentuk lembaga untuk memotivasi karyawannya..
4.program spiritual dengan metode pembersihan jiwa.

Kedua: Strategi atau Pola Mengatasi Dampak Stres Kerja

Untuk mengidentifikasi stres kerja karyawan terdapat tiga cara atau pola yakni:
1.Pola Sehat, yaitu pola menghadapi stres yang terbaik dengan kemampuan mengelola perilaku dan tindakan sehingga adanya stres tidak menimbulkan gangguan, tetapi menjadi lebih sehat dan berkembang.
2.Pola keseimbangan (harmonis), yaitu pola menghadapi stres dengan cara mengelola waktu dan kegiatan secara seimbang (harmonis) dan tidak menimbulkan kesibukan dan tentangan, dengan cara mengatur waktu secara teratur.
3.Pola Patologis (kerusakan), yaitu pola dalam mengatasi stres yang memiliki akibat negatif seperti gangguan fisik maupun sosial-psikologis.

Ketiga: Ciri-ciri Individu yang Dapat Mengatasi Dampak Stres Kerja

Ciri-ciri Individu yang dapat mengatasi dampak stres kerja dengan baik yaitu:
1.Mampu menunda pikiran mengenaisuatu masalah sampai pada waktu yang tepat untuk mengatasinya.
2.Mengenal dan mengakui adanya gejala kepayahan pada dirinya.
3.Menghindari pemakaian obat terlarang dan minum-minuman keras.
4.Memiliki kehidupan keluarga yang hangat dan stabil
5.Mengambil cuti secara teratur dan tidur yang cukup
6.Berminat pada hal di luar pekerjaannya.
7.Memiliki pandangan hidup yang mantap dan jiwa sosial yang tingg
8.Dapat memisahkan antara bekerja dan kepentingan pribadi.
9.Mampu membedakan mana yang perlu dan tidak perlu.
10.Mampu mendelegasikan tanggung jawab dan kepercayaan.
11.Mampu mengeluarkan isi hati dengan baik
12.Melakukan latihan fisik
13.Melakukan latihan-latihan relaksasi.
14.Mampu menempatkan skala prioritas dalam hidup.

Natizah:
Stres kerja adalah suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada peluang atau tuntutan. Sumber Pemicu Stres Kerja bisa dari aspek lingkungan, organisasi dan individu. Indikator Stres Kerja dapat dilihat dari aspek beban kerja, sikap pemimpin, waktu kerja, konflik, komunikasi otoritas kerja. Manajemen Stres Kerja dengan cara membuat program pembinaan, melakukan pendekatan, memberi dukungan sosial dan program spiritual.

*) Tulisan ini disarikan dari bahan ajar Mata Kuliah Psikologi Organisasi Part 13 Dosen Pengampu Prof. Dr. A. Rusdiana, M.M.

Euisy Dwi Nur Fadhilah. Lahir di Bandung, tanggal 01 Januari 1999, merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Muhammad Khoirul Anam, dengan Ibu Yuyun Yulianti. Alamat Tempat Tinggal Komplek Griya Caraka Blok C-2 RT 03 RW 05 Kel. Cisaranten Endah Kec. Arcamanik, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Pendidikan: SD lulus tahun 2011, MTs lulus tahun 2014, MA lulus tahun 2017, S1 UIN Sunan Gunung Djati Bandung lulus tahun 2022 dan sekarang S2 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Lulus Tes Masuk UIN melalui Jalur Mandiri. Motivasi masuk ke Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati jurusan Manajemen Pendidikan Islam: Menggali potensi serta memperdalam keilmuan dibidang manajemen lembaga pendidikan islam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline