Bebek Kaleyo
(Specialist)
Jam Praktek:
Pkl: 10.00-24.00 WIB
Minggu Tutup
Saya terheran-heran membaca papan bercat hijau yang tertera di pintu masuk itu. Sebuah tempat makan yang unik. Di Kota Bandung yang memang terkenal dengan wisata kulinernya yang semarak, penghujung minggu biasanya menjadi puncak ramainya pengunjung. Saya melangkahkan kaki memasuki outlet Bebek Kaleyo yang terletak satu kompleks dengan FO Bali Heaven itu dengan penuh rasa ingin tahu. Tak sabar rasanya untuk segera mencicipi aneka menu kuliner dari spesialis olahan bebek yang konon empuk, lezat dan sambalnya dahsyat ini. Nama Bebek Kaleyo memang sudah terkenal terlebih dahulu lewat outlet-outletnya yang tersebar terutama di Jakarta dan sekitarnya. Usaha kuliner yang berdiri sejak 2007 rintisan keluarga bersaudara Hendri Prabowo Paulus, Rini Cahyanti, dan Fenty Puspitasari ini resmi membuka cabangnya yang ke-14 sejak 30 Januari 2015 lalu di Kota Bandung. Tidak sulit menemukan outlet yang terletak strategis di perempatan Pasteur-Pasir Kaliki itu. Area parkir yang luas dengan tulisan Bebek Kaleyo besar-besar di atas bangunannya menonjolkan daya tarik bagi pengunjung untuk singgah dan rehat bersantap, menyicip aneka menu olahan bebek yang menjadi andalannya.
Ruangan tempat makan Bebek Kaleyo berupa rumah joglo atau gazebo luas yang terbuka ke luar. Interiornya didesain artistik dengan nuansa klasik cokelat kayu. Terbagi menjadi 2 area gazebo luas dengan jejeran kursi-meja kayu, dipisahkan di tengahnya oleh kolam ikan dangan air mancur kecil. Hijau tetumbuhan mengelilingi area tempat makan yang memberikan kesan asri & sejuk. Penataan lampu yang mempercantik interiornya dibuat unik dengan lampu-lampu kuning gantung berornamen batok kelapa. Lampu-lampu dalam kandang burung juga menonjolkan keunikan artistik yang kerap menarik perhatian pengunjung untuk menatap dan mengambil foto. Sebagai pusat daya tarik, aneka display menu berjejer di meja order yang berkonsep prasmanan, memanjang bersebelahan denga kasir. Dengan buku menu di tangan, pengunjung tinggal dipersilakan memilih menu dan order disini sembari dapat melihat wujud penampakan berikut harganya. Para Kru yang standby siap melayani orderan pelanggan dengan cekatan tanpa menunggu waktu lama.
Seperti yang tertera dalam buku menunya, hanya ada 4 langkah makan enak di Bebek Kaleyo. 1). Silakan pilih menunya, 2). Silakan order di meja prasmanan, 3). Silakan bayar di kasir, 4). Selamat menikmati :). Dengan budget maksimum Rp. 25.000, pengunjung sudah bisa memilih seporsi aneka menu utama olahan bebek (belum nasi), seperti bebek rica, bebek goreng kremes, bebek sambel ijo, bebek cetar, bebek bakar, hingga satai bebek. Untuk bebek utuh harganya Rp.98.000. Nasinya disediakan pilihan nasi merah, nasi putih, dan nasi uduk. Bagi pengunjung yang tidak suka bebek, tersedia pula aneka menu olahan ayam (Rp.14000-Rp.19500, belum nasi). Tersedia pula aneka lauk tambahan dengan harga bervariasi, mulai dari aneka oseng-oseng seperti oseng jamur, daun pepaya, tumis pare, oncom leunca, hingga tahu-tempe, perkedel jagung, telor asin, bahkan petai rebus. Tersedia pula menu dimsum dengan varian ayam, telur, dan jamur. Sambel cabe merah khas Kaleyo disediakan gratis. Aneka sambal lainnya tersedia menjanjikan kepedasan khas tersendiri, seperti sambal Sori, sambal cetar, juga sambal mangga yang menyegarkan.
Setelah berkunjung, melihat aneka menu dan mencicipinya, saya kira Bebek Kaleyo menawarkan petualangan rasa aneka olahan bebek yang demikian menarik & menggiurkan. Meracik olahan bebek memerlukan keahlian khusus. Tampaknya Bebek Kaleyo memiliki resep dapur yang sanggup menaklukan tantangan itu. Mencicip bebek muda goreng kremes, misalnya. Bisa saya rasakan tekstur daging bebek yang empuk, gurih, tanpa jejak bau amis. Olahan bebek muda memang menjadi andalan disini, sebab daging yang berasal dari bebek muda lebih terasa empuk dan lembut. Saya tak kesulitan mempreteli dagingnya hingga bersih tinggal tulang karena tidak alot sama sekali. Sempat saya cicip pula bebek muda sambel ijo. Wah, ternyata yang manapun sambelnya, semua dijamin mantap pedasnya, cocok untuk penggemar kuliner pedas. Saya belum sempat mencicip bebek cetar yang juga bikin penasaran, dimasak dengan bumbu-bumbu khas Madura. Yang tak terlupakan adalah momen mencicip satai bebeknya. Ini adalah menu yang jarang, baru kali itu di Bebek Kaleyo saya mencobanya. Mengejutkan, rasanya tak seperti bayangan saya bakal alot, ternyata dagingnya juga empuk, dengan jejak rasa manis kecap dari bumbunya. Ah, sayangnya saya hanya mencicip sedikit. Lain kali ingin rasanya mencobanya lagi. Satu porsi satai bebek isinya 4 tusuk.
Jangan lupakan pilihan menu minumannya. Ada aneka es dan jus buah, termasuk yang unik seperti jus stamina berwarna hijau yang manis, berupa perpaduan jus sawi, lemon, dan nanas. Ada es campur, es pala, es lidah buaya, sop durian, wedang jahe, juga es kelapa batok yang disajikan langsung fresh dari batoknya macam di pantai. Mengenang kembali momen menyicip kulineran Bebek Kaleyo membuat saya ingin kembali berkunjung kesana, mengeksplorasi aneka menu yang belum sempat tercicipi. Bersantap di Bebek Kaleyo membuat nagih, tampaknya arti dibalik namanya yang khas itu tak berlebihan. Berasal dari kata dalam bahasa Jawa "kalih" dan "yo", yang artinya kurang-lebih "2x yuk" atau "lagi yuk". Eksplorasi rasa kuliner Bebek Kaleyo memang tak cukup sekali. Anda yang penasaran ingin mencicipnya juga, silakan berkunjung ke outletnya.
Bebek Kaleyo
Jalan Pasir Kaliki No. 185-189
Perempatan Pasteur – Pasir Kaliki, Bandung
Telepon: (022) 3030 6000
Website: www.bebekkaleyo.com
Facebook: bebek kaleyo official
Twitter: @bebekkaleyo76
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H