. Indonesia memiliki ciri khas yakni memiliki keragaman suku, ras, budaya, agama, dan bahasa. Pada sekolah Dimana saya melaksanakan PPL yakni SMPN 25 Malang telah nampak beberapa kegiatan yang menerapkan kebhinekatunggalikaan. Terlihat pada kegiatan observasi yang telah dilakukan terdapat beberapa peserta didik yang memiliki perbedaan atau keragaman. Pada kelas yang kami Observasi terdapt satu kelas yakni 7E yang memiliki peserta didik dengan keturunan campuran yakni Indonesia dan juga jepang. Pada kegiatan sehari-hari pendidik dan juga peserta didik telah bekerja sama untuk membantu siswa tersebut dengan memasangkan peserta didik tersebut dengan teman yang sekiranya mampu membantunya untuk bersosialisasi dengan lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Terdapat juga peserta didik yang beragama nonmuslim. Terdapat juga siswa yang kurang dalam kemampuan berfikirnya dan juga keterbatasan fisik yang dimiliki. Penerapan kebhinekatunggalikaan pada aspek agama juga diterapkan disekolah sebagai bentuk penghayatan terhadap semboyan Indonesia "Bhinneka Tunggal Ika"di anataranya sebagai berikut: 1) Pada ruang-ruang yang ada disekolah terdapat simbul maupun gambar garuda pancasila, gambar presiden dan wakil presiden Indonesia, gambar pahlawan di kelas, ruang guru, kantor tata usaha, ruang kepala sekolah, dan perpustakaan. Simbol tersebut sebagai wujud implementasi penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan. 2) Dalam proses pembelajaran, guru telah menanamkan nilai-nilai profil pelajar pancasila di lingkungan sekolah maupun di dalam kelas dan mengaitkann yadengan kehidupan sehari- hari peserta didik, di antaranya beriman dan bertakwakepada Tuhan Yang Maha Esa (berdoa sebelum belajar dan membaca ayat suciAl-quran), berkebhinekaan global, bergotong royong (piket kelas atau gotongroyong sekolah), kreatif bernalar kritis/mengutarakan idenya, dan mandiri. 3) Setiap hari senin sekolah mengadakan upacara bendera ataupun apel sebagai perwujudan cinta tanah air. Pada hari jumat dilaksanakan kegiatan solat dhuha dan juga istigosah Bersama yangdihadiri oleh semua guru dan siswa di sekolah, disini terlihat adanya toleransi beragama. 4) Terciptanya kerukunan di lingkungan yang tampak pada peserta didik dengan temannya meskipun berbeda suku, agama, budaya da n kebiasaan tapi tetap bersikap baik dan saling menghormati. 5) Dalam proses pembelajaran terlihat saat kegiatan tanya jawab adanya sikap saling menghargai antara guru dan siswa satu dengan yang lainnya. Dimana ketika salahsatu teman berbeda pendapat teman yang lain tetap menghormati dan menerima pendapat tersebut dan tetap rukun meskipun mereka berbeda pendapat tentunya dengan bimbingan dan pendampingan dari guru.
Penghayatan nilai-nilai pancasila diterapkan di SMPN 25 Kota Malang. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa warga sekolah dan peserta didik sudah berusaha untuk menanamkan dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam Pendidikan di sekolah, misalnya: a. Sila 1: KetuhananYang Maha Esa 1) Peserta didik berdo'a sebelum dan sesudah pembelajaran. 2) Peserta didik membaca surat-surat pendek secara bersama sebelum pembelajaran 3) Peserta didik melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di masjid 4) Peserta didik mendapatkan pelajaran agama di sekolah. b. Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab 1) Guru dan peserta didik menjunjung tinggi persamaan derajat, hak, dan kewajibandengan tujuan menegakkan dan memelihara kebersamaan. 2) Mengembangkan rasa saling mencintai sesama teman 3) Peserta didik turut serta dalam kegiatan piket dan kerja bakti di lingkungan sekolah. 4) Peserta didik saling menghargai adanya perbedaan pendapat. 5) Peserta didik menolong temannya yang sedang kesulitan. 6) Peserta didik saling bertenggang rasa dengan temannya. 7) Berperilaku baik dan adil kepada teman. 8) Peserta didik mendapatkan layanan pendidikan dan hak yang sama tanpa adanya perbedaan. 9) Warga sekolah saling menghargai satu dengan lainnya. c. Sila 3: Persatuan Indonesia 1) Peserta didik dan guru mengikuti pelaksanaan upacara bendera di sekolahdengan khidmat dan tertib. 2) Peserta didik tidak memilih- milih dalam berteman. 3) Terjalinnya kerjasama yang baik antara warga sekolah 4) Membudayanya perilaku 5S (senyum, sapa, salam, sopan dan santun) 5) Terjalinnya hubungan baik antara kepala sekolah beserta jajarannya, majelis gurudan tenaga kependidikan. d. Sila 4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalamPermusyawaratan / Perwakilan. 1) Peserta didik di ajarkan untuk selalu menghargai pendapat teman dan tidakmemaksakankeinginan pribadi. 2) Bermusyawarah dalam mengambil keputusan serta mementingkan keperluan bersama di atas kepentingan pribadi. 3) Bersama-sama menyepakati dan melaksanakan setiap keputusan yang telahditetapkan. 4) Tidak menyela teman yang sedang berbicara tentang pendapatnya. e. Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia 1) Setiap warga sekolah mendapatkan hak dan perlakuan yang sama dan tidak ada perbedaan dan begitu juga dengan kewajiban mereka masingmasing sebagaiwarga sekolah. 2) Setiap warga sekolah memiliki hak yang sama untuk menikmati fasilitas dan sarana- prasarana sekolah tanpa adanya tindakan deskriminasi. 3) Menciptakan suasana kelas dan sekolah yang damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H