Lihat ke Halaman Asli

Ety Handayaningsih

Fulltime Blogger

Berkirim Hidangan, Tradisi Jelang Lebaran Kala Kecil

Diperbarui: 19 Mei 2020   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Saat fajar Idul Fitri menjelang, maka ada tradisi yang siap dijalankan. Tradisi tersebut adalah berkirim hidangan lebaran kepada saudara dan tetangga terdekat.

Saya tak tahu pasti, sejak kapan tradisi itu ada. Seingat saya, saat TK hingga SMP, saya masih menikmati hidangan kiriman tetangga saat hari raya.

Seperti keluarga pada umumnya, sehari menjelang lebaran, ibu saya sibuk menyiapkan menu yang akan disantap saat hari raya. Menu setiap lebaran bisa jadi berbeda. Namun, ketupat harus selalu ada.

Hidangan lebaran yang paling sering dimasak saat lebaran adalah Opor Ayam. Masakan berkuah santan dengan potongan daging ayam ini memang cocok disantap dengan ketupat.
Saat itu, ibu saya memasak Opor Ayam dalam jumlah cukup banyak. Satu panci besar. 

Ya, hidangan lebaran saat saya kecil memang tak hanya dikonsumsi sendiri. Hindangan itu akan dikirimkan pula ke rumah kakek, saudara terdekat dan tetangga di sekitar rumah.

Setelah masakan matang, ada tugas yang bakal saya tunaikan. Ya, sayalah yang diberi tugas mengirimkan hidangan lebaran tersebut. Dari rumah ke rumah, ketupat, Opor Ayam beserta lauk pendamping seperti kerupuk dan sambal dihantarkan penuh suka cita.

Biasanya lepas buka puasa, saat takbir mulai berkumandang, saat itulah saya mulai berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya.

Sementara itu, tetangga maupun saudara juga akan mengirimkan hidangan lebaran mereka ke rumah-rumah. Sama seperti yang dilakukan keluarga kami. Jadi, ini semacam bertukar hidangan lebaran.

Tradisi bertukar hidangan seperti ini, membuat saya dan adik-adik senang. Ya, karena hidangan lebaran di meja makan jadi bermacam-macam. Bisa jadi menu kiriman itu berbeda dengan masakan ibu.

Meskipun tak bisa dihindarkan ada menu yang sama namun citarasa tetap berbeda. Ya, meskipun sama-sama Opor Ayam, beda chef tentu beda pula rasanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline