Lihat ke Halaman Asli

Ety Handayaningsih

Fulltime Blogger

Cegah Gigitan Nyamuk dengan Telon Lang Plus, Agar Anak-anak Bebas Beraktivitas

Diperbarui: 6 Juli 2017   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto : milik sendiri

Saya adalah seorang ibu dengan masa kecil yang kenyang dengan eksplorasi di alam bebas. Berburu capung, berburu cuyu di kali, main tanah untuk masak-masakan, bermain layangan, bermain kasti di sawah yang sedang kering dan banyak aktivitas lainnya.

Bagi saya kecil, bermain itu ya di luar rumah, bermain itu ya di kebun, di sawah, dan di tanah lapang. Belakangan memang mengenal bola bekel, lompat tali dan monopoli tapi itu tak semenarik ketika bermain di luar rumah.

Sementara anak-anak saya adalah generasi digital native. Mereka punya mainan baru berupa gadget. Dengan gadgetnya anak-anak bisa bermain dan belajar. Anak-anak saya biasa bermain game, dan membaca buku lewat Play Book. Sayangnya, aktivitas dengan gadget itu minim gerak.

Saya pun memancing anak-anak keluar rumah dengan membebaskan mereka bereksplorasi di alam. Semua ini dilakukan agar perkembangan mereka seimbang. Tidak cuma aspek kognitif tapi juga aspek kinestetis, rasa dan memahami kehidupan di alam sekitar.

Ya, meskipun tanah lapang di samping rumah makin sempit karena berubah jadi komplek hunian. Sungai deket rumah airnya hitam dan penuh sampah, jadi nggak mungkin bermain-main di situ. Alhamdulilah, ada sawah di belakang komplek yang bisa jadi tempat bersenang-senang.

Dulu, sebelum tanah lapang menyempit, banyak capung berkeliaran kesana-kemari. Anak-anak suka menangkap Capung dengan menggunakan plastik. Melihat wajah mereka yang memerah dan sumringah ketika pulang membawa Capung hasil tangkapan, senang rasanya. Meskipun setelah itu Capung dilepas kembali ke alam bebas.

bermain di sawah foto: milik sendiri

Belakangan, tak ada lagi Capung yang datang ke tanah lapang. Anak-anak kemudian berburu Kumbang Koksi di sawah. Mereka takjub melihat Kumbang Koksi dengan aneka motif dan warna. Kumbang Koksi dibawanya pulang  dan ditaruh di dedaunan yang tumbuh di tanah lapang.

Dibalik serunya bermain di alam dan manfaatnya, terselip rasa kawatir akan gigitan serangga, terutama gigitan nyamuk. Maklum, gigitan dari beberapa nyamuk itu berbahaya bagi kesehatan anak-anak.

Ancaman gigitan nyamuk tak hanya di alam bebas, di rumah dan sekolah pun, nyamuk selalu berkeliaran. Pagi hari, bahkan menjadi waktu yang empuk bagi nyamuk-nyamuk itu mencari mangsa. Contohnya seperti nyamuk Aides Aygepty yang menularkan penyakit demam berdarah.

Saya pun berupaya memberikan perlindungan maksimal bagi mereka, saat bermain di dalam rumah, saat di sekolah maupun saat bereksplorasi di alam bebas.

Beberapa Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline