Lihat ke Halaman Asli

Etwar Hukunala

Freelancer I Karyawan Honorer

Budaya Sapaan "Bu" di Maluku Bukan Sebatas untuk Ipar Laki-Laki

Diperbarui: 30 Juli 2024   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Sapaan (Sumber : Pexels/Sora Shimazaki) 

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan budaya yang tersebar di 38 provinsi, dengan berbagai bentuk budaya yang berbeda-beda termasuk budaya dalam hal sapaan salah satunya di Provinsi Maluku.

Maluku memiliki nuansa budaya  yang khas dan mencerminkan keragaman dan kekayaan budaya daerah tersebut. Dalam hal sapaan, Maluku juga memiliki budaya atau kebiasaan yang unik misalnya "Beta" yang artinya saya, "Ose" atau "Ale" yang artinya kamu dan berbagai sapaan lainnya termasuk sapaan "Bu."

Sapaan "Bu" secara umum di beberapa daerah atau provinsi di Indonesia merupakan sapaan untuk seorang ibu dimana merupakan singkatan dari kata ibu tersebut. Digunakan untuk menghormati atau sebagai bentuk penghormatan kepada orang atau wanita yang lebih tua 

Namun berbeda dengan Maluku dimana selain sapaan "Bu" untuk seorang ibu, uniknya juga sapaan "Bu" dipakai untuk laki-laki misalnya pada seorang ipar laki-laki.

Ipar adalah sebutan untuk saudara dari suami atau istri, atau suami/isteri dari saudara. Untuk saudara yang lebih tua dari suami atau isteri harus dipanggil kakak ipar, sementara saudara yang lebih muda dari suami atau isteri dipanggil adik ipar.

Di Maluku, untuk kakak atau adik ipar yang merupakan seorang laki-laki biasanya disapa atau dipanggil "Bu". Sapaan "Bu" kepada ipar laki-laki merupakan bagian dari tradisi dan budaya di Maluku yang terbilang unik. Penggunaan kata "Bu" dalam konteks ini menggambarkan keakraban dan hubungan kekeluargaan yang erat juga untuk menunjukan rasa hormat terhadap seorang ipar laki-laki tersebut.

Selain sapaan atau sebutan "Bu" untuk ipar laki-laki di Maluku, sapaan tersebut juga untuk seorang laki-laki yang bukan berstatus sebagai ipar. Berikut penjelasannya:

1. Untuk Anak Laki-Laki

Selain untuk ipar laki-laki, anak laki-laki dalam hubungan keluarga sebagai anak kandung juga biasa dipanggil Bu tanpa menyebut nama baik panggilan tersebut dari seorang ayah maupun seorang ibu.

Misalnya "Bu tolong ambel mama pung HP diatas meja tu do" yang artinya "Bu tolong ambilkan HP-nya Ibu dulu diatas meja", "Bu su makan ka balom" artinya "Bu sudah makan atau belum". Sapaan tersebut dari seorang ibu atau ayah jika didengar secara langsung terasa lembut dan damai.

Bahkan dalam hubungan keluarga tidak hanya seorang ayah dan ibu saja yang memanggil atau memberi sapaan terhadap anak laki-laki mereka dengan "Bu" tetapi sapaan tersebut juga datang dari Opa, Oma, Tante dan Paman.

2. Untuk Suami

Biasanya dalam rumah tangga selain istri memanggil nama suaminya, juga ia memanggilnya dengan sapaan "Bu". Jadi seakan-akan sapaan tersebut semata-mata untuk tidak memanggil nama suami mereka. Jadi dalam hubungan suami isteri, sapaan satu sama lain kadang melenceng dari nama "Bu" untuk suami dan "Usi" untuk istri. Misalnya "Bu mari usi bilang ini" yang artinya "Bu kemari usi mau sampaikan sesuatu"

3. Dalam Hubungan Pertemanan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline