Banyak TKI yang menghijrahkan kakinya ke negara lain untuk mencari sesuap nasi.Demi masa depan di tinggalkannya kampung halaman ,, sanak saudara beserta keluarganya.Beribu- ribu TKI yang melangkahkan kakinya ke negara lain dan pemerintah menghasilkan DEVISA yang begitu besar,,tapi kenapa rakyatmu masih kau terlantarkan ?????????????? TKI menghasilkan DEVISA terbesar ke 2 setelah minyak bumi,,..berilah mereka tempat berteduh saat dalam kesusahan ,jangan kau terlantarkan mereka dilorong2 jembatan seakan kau membutakan mata dan tak mau peduli akan nasib mereka.Bertindaklah tegas,,,sekarang ini masih banyak agen agen yang berbuat curang,,, memperkerjakan TKI dengan gaji di bawah standart, hari libur yang tak pasti. Misalkan saja Hong Kong... gaji standart saat ini $3580,,, libur sekali dalam seminggu,,, dan publik holiday,,,mendapat 7 hari libur tahunan,, dan apa bila sudah bekerja selama 5 tahun dalam satu majikan akan mendapatkan long time service sebesar2/3 xlama tahun bekerja x gaji saat ini...itu lah peraturan pemerintah HK. Tapi masih banyak agen indonesia yg membela majikan ,memberi gaji di bawah standart antara $1800-2000 tanpa hari libur,,. Dan anehnya lagi saat di PPJTKI mereka menyuruh para TKI berbohong,,, bila di tanya para petugas IMIGRASI dan POLISI gaji berapa? ada libur apa tidak,,, TKI harus bilang gaji yang sesungguhnya padahal itu bohong demi kelancaran pemberangkatan. Dengan UNDERPAY biasanya para majikan memberi gaji penuh selama 7 bulan masuk ke dalam rekening bank, tp selang berapa hari uang sisa itu akan diambil kembali...Pak SBY dan Para MENTERI atau petugas negara,,, JANGAN HANYA UNDANG UNDANG YANG KAU BUAT TAPI TUNJUKKANLAH BUKTI PADA BANGSAMU,,,
wahai para pejabat yang suka makan duit rakyat ,,,,insaflah dan bertaubatlahlah kalian . Lihatlah kaum fakir miskin yang masih kelaparan,,, jangan hanya mementingkan perutmu sendiri kau makan hak-hak mereka.UUD menyebutkan bahwa" fakir miskin dan anak terlantar di pelihara oleh negara" tapi apa buktinya,,,
Para pendonor DEVISA atau TKI lebih berharga di banding para pejabat yang kerjaannya makan duit rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H