Lihat ke Halaman Asli

Kisah Sehelai Selendang Batik

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tak terasa hampir menginjak setahun, BATIK INDONESIA mendapat pengukuhan sebagai "World Intangible Cultural Heritage of Humanity" dari UNESCO. Akan tetapi, gema ini sudah mulai memudar dan akankah gema ini diikuti oleh memudarnya peminat menjadi seorang pembatik.

Motivasi itu juga yang membangkitkan saya untuk belajar ......................... dan belajar membatik. Apapun resikonya, terkena ""malam" yang puanass sekali sudah pernah saya rasakan .....

Akan tetapi, itu tidak membuatku jera dan Alhamdullillah, kulit tanganku tidak ada bekasnya sama sekali dan sudah kembali mulus seperti semula.........  Tenan ko .................

Padahal, ketika itu hampir separuh tanganku terkena tumpahan "malam:".

Karena, dibalik itu semua ada suatu pengalaman yang sangat berkesan dan membuatku benar-benar dengan sepenuh hati untuk terjun dan "MELESTARIKAN BATIK INDONESIA".

Flashback sedikit kebelakang ....... Beberapa tahun yang lalu sekitar tahun 2005 kalau tidak salah ya.... ketika itu, saya menemani seorang teman melihat Pameran di Gedung JHCC, Jakarta. Secara tidak sengaja, saya berhenti di salah satu stand (ma'af agak lupa namanya) untuk sejenak melepas kepenatan karena, kelelahan mengikuti teman yang sedang berbelanja dan mencari kain-kain untuk keperluan pekerjaannya.

Kamipun, duduk di stand tersebut sambil, melihat-lihat barang jualannya. Lama sekali kami duduk lesehan di stand itu, karena keasyikan memilih dan diiringi orbrolan santai dengan si empunya barang. Setelah, hampir selesai transaksi, tiba-tiba empunya stand mengeluarkan "koleksi" batik tulisnya yang sungguh sangat indah sekali. Sayapun, sempat terpana melihat kehalusan pembuatan BATIK tersebut.

Obrol punya obrol, sang empunya koleksi tersebut bermaksud, menawarkan "koleksi"nya kepada saya. Sayapun kaget sekali .... ko secara tiba-tiba sich padahal, dia tau banget kalau saya hanya menemani teman berbelanja.

Diapun, langsung berceloteh, mengatakan bahwa dia bermaksud menjual "koleksi"nya hanya kepada orang yang benar-benar bisa ngopeni .................. (merawat dengan baik) begitu katanya.

Lho ko ke saya sich ........ ???????

Jawabnya ringan : "Soalnya, saya perhatikan bahwa Ibu memang benar-benar mencintai Batik dengan tulus dan saya percaya bahwa, Ibu dapat ngopeni .... koleksi saya ini ".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline