Lihat ke Halaman Asli

Menjelajahi Peranan Otak.....

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seperti yang kita ketahui bahwa otak merupakan bagian terpenting bagi tubuh kita, karena otak adalah pusat segalanya. Segala sesuatu yang kita kerjakan diatur oleh otak dan akan tersimpan di memory otak. Ada 3 tingkatan yaitu otak reptilian brain yang terletak di bagian bawah tengkorak yang berfungsi untuk mengontrol pernapasan, denyut jantung, dan reaksi insting dalam keadaan bahaya atau terancam, Sistem limbik/Otak mamalia yang berfungsi sebagai pengendali emosi, membantu mempertahankan keseimbangan hormonal, rasa haus, lapar, dorongan seksual, pusat kesenangan, metabolisme dan bagian penting dari ingatan jangka panjang. Dan yang ketiga Neo cortex yang berfungsi untuk mengendalikan penglihatan, pendengaran, kreasi, berpikir, berbicara, dan semua hal yang berkaitan dengan kemampuan yang lebih tinggi atau intelegensi.

Kemampuan otak sangat berhubungan dengan kemampuan intelektual seseorang yaitu misalnya bakat seseorang. Pastinya seseorang mempunyai bakat, akan tetapi yang membedakannya yaitu pengembangan bakat dari masing-masing individu. Akan tetapi tidak selamanya anak berbakat mempunyai IQ di atas rata-rata, karena adanya faktor emosi yang ikut berperan untuk mengembangkan bakat yang dia miliki. Yang perlu diketahui bahwa bakat tidak terbatas hanya pada satu keahlian, akan tetapi juga dapat berupa kecerdasan ganda. Kadang banyak orang yang berpikir bahwa dirinya merasa kurang atau bodoh, sehingga mereka merasa minder atau percaya diri dengan potensi yang dia miliki, yang sesungguhnya masih terpendam dalam diri seseorang. Hal ini merupakan sesuatu yang salah, karena sebenarnya tak ada orang yang bodoh, yang ada hanyalah orang menonjol pada satu atau beberapa jenis kecerdasan saja.

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dapat merubah otak. Pengalaman-pengalaman baru dapat memberikan rangsangan terhadap otak. Ketika otak menerima stimulus, proses komunikasi dari sel ke sel lain aktif. Otak hanya memproses sesuatu yang penting saja, karena apabila hal tersebut kiranya kurang penting maka tidak akan disimpan dalam memori. Sebenarnya kita belajar melalui suatu pengalaman, dan pengalaman ini yang dapat mempengaruhi kinerja otak. Karena apabila pengalaman buruk/negatif sudah tersimapan dalam memory otak, maka akan menghambat kinerja otak.

Dalam pembelajaran ada 3 aspek yang perlu diperhatikan yang mencakup,akuisisi, elaborasi dan formasi memori. Yang merupakan tahap pertama pembelajaran yaitu akuisisi dimana sebuah tahap penciptaan koneksi atau pada saat neuron-neuron itu saling berbicara satu sama lain. Dalam hal ini pengetahuan dapat diperoleh misalnya dengan melalui diskusi dan lainnya. Untuk mengingat apa yang sudah diperoleh maka masih dibutuhkan elaborasi untuk memastikan bahwa otak tetap menjaga koneksi-koneksi sinaptik yang diciptakan dari pembelajaran baru. Kadangkala meskipun seseorang telah diberikan banyak kesempatan untuk berinteraksi dan mencoba, masih saja jejak memori sulit untuk menangkap. Akan tetapi kita tidak perlu kwatir karena bisa diatasi misalnya dengan beristirahat dengan cukup. Hal ini berguna untuk merilekskan otak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline