Ada tiga kata kunci dalam membahas pembelajaran terutama pembelajaran di sekolah. Guru, murid dan materi pembelajaran. Ketiganya saling terkait. Ada siswa namun tidak ada guru maka materi yang disampaikan di kelas tidak maksimal.
Demikian juga bila ada guru namun siswanya tidak antusias maka materi pembelajaran tidak bisa diterima dengan baik.
Dalam teori multiple intelegence nya Howard gadner tidak ada anak yang bodoh. Anak memiliki bakat dan potensi masing masing yang perlu dikembangkan. Anak yang mengalami nilai yang kurang memuaskan atau pemahaman yang tidak sesuai dengan yang diinginkan pengajarnya memiliki banyak factor.
Menurut howard bisa jadi pengaruh metode guru, sumber belajar, sarana dan prasarana dan motivasi anak dalam belajar.
Dalam acara yang digelar oleh Yayasan Arrosidiyah 24 September 2022 dalam rangka menemukan ruh guru dalam memberikan Pendidikan kepada anak didik, didatangkan pakar spiritual, beliau seorang dokter, kepala bagian bidang medis, keperawatan, keuangan dan kepegawaian di sebuah rumah sakit milik pemerintah kabupaten Blitar. Dikenal dengan panggilan Dokter Hadi.
Seorang dokter yang sangat humble, berkharisma dan banyak menangani pasien anak-anak bermasalah dalam belajar.
Kami yang berada di lingkungan Yayasan terdiri dari Pendidikan anak usia dini, (RA) Pendidikan dasar (MI) dan Pendidikan menengah (MTs), seluruh guru diajak duduk bersama dan mendengar serta sambung rasa dengan dokter ini. Beliau memberikan pengalamannya menjadi pemateri di beberapa tempat.
Dokter ini menggunakan pendekatan yang menyenangkan saat memberikan materi yakni dengan mengajak kita berpersepsi. Sehingga materi materi yang diberikan dapat diterima dengan akal kita masing masing.
Teori yang dipergunakan oleh dokter ini bukanlah menggunakan teori otak, namun menggunakan teori hati. Dengan menyentuh hati, membuat lekatan didalam hati, kita akan menemukan kunci "anchor" untuk anak bisa menerima sebuah materi dengan baik dan tidak mudah lupa.