Lihat ke Halaman Asli

Etik Fadhilah

Ikhlas Beramal

Mengharap Tetes Embun Pagi

Diperbarui: 28 Juni 2020   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


"Aku masih disini
Bersamamu, setia menemani
Seberapa lama aku menanti
Tak akan menyurutkan niatan hati
Duduk, dan nikmati
Hidup memang harus saling berganti"

Kau nyatakan semua
Saat hasratku mulai membara
Menggebu ingin menggapai cinta
Yang bergemuruh mendera didada

Secepat itukah kamu harus pergi
Padahal rembulan malam tadi
Masih berseri-seri
Menanti datangnya pagi

Serangga malam masih bernyanyi
Dedaunan pun masih menari-nari
Menyambut semilir angin sepoi
Agar hati tetap tentram dan damai

Apa kau tak mengerti
Bahwa kegersangan bumi ini
Masih mengharapkan mentari
Masih mengharap tetesan embun pagi

Bolehkan aku dapatkan embun itu
Meski hanya mendengar suaramu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline