Lihat ke Halaman Asli

Belajar berpikir kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Nama : Etika Dwi Pangesti

Kelas : 3A

NIM : K711052

Pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan anak agar dapat berkembang secara optimal. Pengembangan yang diorientasikan dalam pembelajaran adalah kemampuan berpikir, bernalar, dan termasuk juga bagaimana anak tersebut dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran pada masa sekarang ini lebih berorientasi kepada siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran sehingga mereka akan mendapatkan pengalaman yang dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya.

Oleh sebab itu, siswa dituntut untuk berfikir kritis, kreatif dan agar mampu menyelesaikan masalah. Menjadikan anak berfikir kritis, kreatif dan mampu menyelesaikan masalah itu tidak mudah.

Berpikir kritis berarti berpikir secara cepat dan rasional sebagai bentuk tanggapan terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat memecahkan masalah dengan baik dan membawa manfaat.

Menjadikan anak berpikir kritis yaitu dengan jalan pendidikan dan pembelajaran yang mengeksplorasi kemampuan siswa yang dimiliki. Untuk menjadikan anak berpikir kritis dan kreatif maka pembelajaran yang dilakukan bukan hanya memberikan pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan tetapi juga diperlukan pengajaran sifat, sikap, nilai dan karakter yang menunjang anak untuk dapat berpikir kritis.

Setelah sisiwa berfikir kritis, maka selanjutnya siswa dituntut untuk berfikir sekreatif mungkin.

Kreativitas adalah suatu proses dari cara berpikir yang berbeda sehingga menghasilkan suatu produk yang berbeda dari umumnya namun masih dapat diterima dengan baik oleh masyarakat karena memberikan banyak manfaat bagi masyarakat

Anak kreatif berarti anak yang dapat berpikir secara maju dan berbeda dari yang lain. Cara berpikir anak kreatif berbeda dari yang lain. Umumnya, anak yang kreatif banyak mengemukakan pertanyaan yang lebih cenderung kepada kualitas dan proses misalnya dengan kata tanya mengapa dan bagaimana. Jarang anak kreatif yang bertanya dengan kata tanya apa..

Untuk menjadikan anak kreatif adalah mengajak anak untuk membiasakan berpikir dan memecahkan suatu soal atau masalah. Karena pada hakekatnya, anak kreatif dimulai dari pemikiran yang kreatif sehingga menghasilkan tindakan dan produk yang kreatif pula.

Kritis dan kreatif juga berkaitan dengan problem solver. Karena setelah siswa mampu berfikir kritis dan kreatif, siswa diharapkan untuk bisa menyelesaikan berbagai persoalan atau masalah.

Belajar pemecahan masalah berarti belajar untuk memperoleh ketrampilan atau kemampuan memcahkan berbagai masalah secara logis dan rasional. Tujuannya adalah untuk memperoleh kemampuan atau kecakapan kognitif guna memecahkan masalah secara tuntas.

Dari penjelasan anak kritis dan kreatif di atas jika dikaitkan dan dihubungkan adalah berpikir kritis dan berpikir kreatif dapat membantu pemecahan masalah secara cepat, tepat, dan rasional yang melibatkan aktifitas mental dan intelektual. Jika kritis dan kreatif sudah dapat digabungkan dan dapat melakukan problem solver maka dengan begitu kehidupan di masyarakatpun dapat dilalui, dan dapat menyelesaikan masalah yang muncul dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline