Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran Terpadu

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kenyataan bahwa guru lebih menekankan managerial administrasi menyebabkan para siswa terabaikan. Kenyataan tersebut berlangsung lama dan berpuluh-puluh tahun. Pengabaian siswa mengakibatkan perkembangan anak terhambat dalam belajar, sehingga mereka kurang mampu mengembangkan potensi yang dimiliki. Sesuai dengan karakteristiknya anak membutuhkan pengalaman langsung yang nyata yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran terpadu merupakan salah satu alternative pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak, karena dilatarbelakangi adanya perkembangan anak secara holistik, karakteristik belajar anak, perkembangan IPTEK, kondisi objektif dan kebutuhan objektif calon guru. Dalam pembelajaran terpadu, belajar anak tidak terbatas pada pemerolehan informasi, namun bagaimana cara memperoleh informasi sehingga pembelajaran terasa lebih bermakna.

Pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan proses daripada hasil belajar. Pendekatan pembelajaran terpadu bertolak dari tema. Tema merupakan pintu gerbang untuk menjelajahi konsep-konsep di dalamnya, dalam hal ini anak terlibat secara maksimal dan menjadi subjek dalam belajar.

Pembelajaran terpadu memberikan ruang gerak yang luas kepada anak untuk mengembangkan potensi yang dimiliki serta memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kreativitasnya seoptimal mungkin . Dalam pembelajaran terpadu, anak yang memiliki minat dan kebutuhan lebih akan memungkinkan memperoleh hasil belajar yang lebih banyak dan sebaliknya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline