Lihat ke Halaman Asli

Berkunjung ke Bangsal Batu Bata "Nekad" Haji Korea

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Lelaki kurus itu menghisap rokok Gepenya,- tangan Pilin,- lengkapnya Sapiln 39 tahun terus bekerja. Menyusun batu yang telah dijemur, dan di angkut oleh anak buahnya.

Mata bapak yang memiliki 6 anak ini lurus,- tanpa menunjukkan dia lelah. Walau didepan,- terhampar lautan batu bata. “Ada 2 juta batu, semuanyabegitu penjelasan tentang jumlah batu yang dia dia bikin produksi bulan januari yang lalu.

Menurut Sapilin,-dia dan H.Korea Mulai merintis lokasi bangsal ini sejak Desember 2011. Mereka berdua selama ini memang membuat dan produksi batu bata di desa Pangkalan Benteng, Sukajadi Banyu Asin,-berbatasan dengan pinggiran kota Palembang.

Batu Bata Bisnis mengguntungkan

Saatini,-menurut Pilin harga batu bata turun. “Mungkin banyak petani yang lagi sibuk bercocok tanam, ditambah lagi proyek pemerintah belum bergerakbegitu Pilin mensikap secara arif mengenai harga batuu yang turun.

Dijelaskan oleh Pilin,-produksi batu bata termasuk usaha padat kerja. “Karena semua dikerjakan oleh tenago manusia” begitu komentarnya.Namun walau harga turun masih menguntungkan, kalau semua yang kita bikin dari tanah liat ini menjadi batu. Walau enggan menyebutkan keuntungannya Sapilin membagi pengalaman bahwa modal bikin batu bata dari awal pengelolahan tanah sampai jadi batu sekitar 300 rupiah perbuah.

Dilihat dari modal dan ongkos produksi,-dengan haraga batu bata saat ini sekitar 400 rupiah perbuah. Artinya anda untung seratus rupiah 1 buah ?

“Ah...ndaklah... cukuplah... untuk gaji gaji anak buah” aku Sapiin merendah.

Dari pinggir sungai Benteng, seorang lelaki kurus bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk 30 orang,-dengan gaji diatas UMR. Dengan pendapatan kotor 200 juta dalam 2 bulan. Wah... menariknya...

Catatan: tidak berhasil upload videonya. yang mau lihat videonya silakan lihat di acount fb saya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline