Lihat ke Halaman Asli

Impianku Seperti Mengejar Bola, dan Tenggelam dalam Yel "Wuaka-wuaka" (Sejarah Sepak Bola)

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Membayangkan pesta bola di Afrika selatan, negeri yang melahirkan,- lebih tepatnya tempat lahirnya seorang Nelson Mandela,- bersama beberapa nama besar duta olah raga yang berkulit hitam. kita semua menyadari, dari atletik (lari,juga lonpat jauh), basket, dan hampir semua cabang olah raga tidak terkecuali sepak bola,- juga di dominasi oleh pemain berkulit hitam. Tanpa bermaksud untuk meremehkan beberapa club bola di bumi Indonesia juga menggunakan pemain bayaran dengan warna kulit hitam. Tulisan ini tidak bermaksud rasialis, membedakan manusia berdasarkan warna kulit, berdasarkan keyakinan, berdasarkan apa yang dimakan, dan jauhlah dari keberagaman dunia.

Saat ini,-apa yang terjadi di lapangan Afrika, apa yang menjadi perhatian wasit, apa yang dikejar oleh pemain sepak bola,- langsung bisa bisa kita nikmati dilayar kaca. Barang tentu tak lepas dari kemajuan teknologi komunikasi,- teknologi jangkauan daya pancar yang berbasis satelit,- telah membuat revolusi di dunia olah raga. Ketika bola digiring oleh pemain mendekati gawang,- kita sebagai penonton televisi pastilah ikut terlibat emosi didalamnya, ikut merasakan bulatnya bola,- yang menggelinding,- memantul,- disondol, dikejar,- lalu dipindahkan kekawan,- ditikung oleh lawan tim lain,- di tendang dan gol.....

Karena bola adalah spirit, adalah semangat, adalah mainan yang hidup dengan mempertontonkan tehnik, kelincahan juga strategi, sembuat sepak bola,- kini bukan hanya ditonton oleh kaum lelaki. Wanita-wanita yang menjunjung tinggi semangat,- menghargai prestasi kini mulai ikut terlibat dalam tontonan seru.

Sejarah Sepak Bola

Bill Muray, seorang ahli sejarah sepak bola, dibukunya; "The World Game: A History of Soccer",  menjelaskan sepak bola,- yang konon sudah dimainkan sejak awal Masehi. waktu itu, orang-orang di era Mesir Kuno sudah mengenal permainan membawa dan menendang bola yang dibuat dari kain linen, uang bentuknya seperti buntalan bulat,- dan saat ini dikenal sebagai bola.

Dalam Sejarah Yunani kuno juga mencatat ada sebuah permainan yang disebut episcuro, permainan menggunakan bola. Ini bisa dibuktikan  dengan relief yang tergambar pada  dinding museum,  dilukiskan pada dinding itu, ada  anak muda memegang bola bulat, lalu dimainkannya dengan paha.

Dari sejarah lain, juga disebutkan Sepak bola berasal dari daratan Cina, sejarah ini ditemukan pada sebuah dokumen militer disebutkan, sejak 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, masyarakat China daratan  sudah memainkan  bola yang disebut tsu chu.

Tsu mempunyai arti "menendang bola dengan kaki". Sedangkan chu, berarti "bola dari kulit dan ada isinya". Diceritakan bola di China sudah terbuat dari kulit binatang,- bentuknya tetap bulat, cara mainnya, ditendang, diterjang, digiring untuk mendekati jaring,- yang dibuat dan ditempelkan ke tiang.

Sejarah lain menyebutkan sejak abad ke-8, masyarakat Jepangpun sudah mengenal bola. Dalam bahasa Jepang permainan ini disebut KEMARI. Sepak bola ala Jepang ini diceritakan sudah lebih modern dibanding cerita diatas,- dimana bola sudah terbuat dari kulit dan berisi udara,- dan selanjutnya memiliki  daya pantulan yang lebih bagus.

Sekitar abad 8 masyarakat Inggris mulai mengenal sepak bola. sama seperti di Romawi, sepak bola di Inggris juga di mainkan dengan brutal. Sepak bola di mainkan lapangan terbuka,  yang luas atau jalanan berjarak 3-4 kilometer.

Kebrutalan sepak di Inggris, oleh Raja Edward II,- permainan ini disebut sebagai “permainan setan, dan  dibenci Tuhan.”  Karena itulah, akhirnya raja Edward II melarang rakyat Inggris untuk bermain sepak bola ini, lalu dicitrakan sepak bola adalah permainan orang kampung,- tidak sesuai untuk kaum ningrat,- kaum terpelajar di strata sosial masyarakat Inggris. Pada waktu itu bola yang yang digunakan adalah tengkorak kepala manusia. bayangkan !

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline