Lihat ke Halaman Asli

Timur Leste, KMP-Prabowo dan Jebakan Politik untuk Jokowi

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kali ini Jokowi perlu berhati-hati berbicara dengan Xanana Gosmao,-terutama untuk merespon keinginan PM Timor Leste tersebut. Sejarah pemerintahan masa lalu sudah mencatat banyak kerugian,- seperti investasi bodong di Timor Leste.

Banyaknya APBN dihamburkan untuk pembangunan Timur Leste,-yang waktu itu termasuk provinsi ke-27 dari Republik ini. APBN di zaman pemerintahan Soeharto,-Timur-timur waktu itu selalu yang terbesar. Di tambah lagi banyaknya anggaran untuk pertahanan dan pemulihan keamanan disana.

Begitu juga soal korban. Kita ingat operasi-demi operasi militer,- atau kerennya istilah pemulihan militer sudah sangat banyak menelan korban. "Korban-korban Seroja, begitu juga isyuh miring Prabowo yang konon di siksa oleh Fretelin dengan cara yang memalukan.

Saya tidak berani menyebutnya dalam tulisan ini.

Saya membayangkan perasaan Prabowo ketika melihat tampilan Xanana bersama Jokowi presiden terpilih di acara HUT TNI , Selasa 7 Oktober lalu. Prabowo mungkin masih mengenang darahnya,- darah prajuritnya menetas di bumi Timur Leste di era Soeharto dulu.

Walau beberapa operasi di Timur-timur juga ikut mendongkrak pangkat istimewa Prabowo, hal ini mungkin akan dirasakan juga oleh Jend Riamijard, yang merupakan rifal Prabowo dalam menggapai bintang. Tentunya,- kita masih ingat ketika Prabowo ke Kostrad, SBY dari kodam Sriwijaya pindah ke kodam Jaya,- dan selanjutnya Riamijard juga menggapai pangkat bintang 1 di kodam 2 sriwijaya,- waktu itu kodam 4 sriwijaya.

Sejarah akan berbahaya bagi Jokowi, soal ini soal Timur leste akan menjadi senjata bagi KMP untuk menggoyangnya.

Tim transisi Jokowi-JK harus segera bertindak,- ini jebakan politik.

Semoga Jokowi menyadarinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline