Lihat ke Halaman Asli

Yuni Cahya

belajar berdamai dengan diri sendiri

Mogok Sekolah

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anakku perempuan, umur 4,5 tahun. Tahun ini sudah terdaftar sekolah. TK Negeri Pembina di dekat rumah. Masuk dari hari Senin sampai Sabtu. Mulai pukul 07.15 sampai 09.30.

Masuk sekolah di ajaran baru tahun ini dimulai menjelang puasa kemarin. Masuk cuma seminggu habis itu libur awal puasa seminggu. Masuk lagi skitar dua minggu trus libur lebaran 2 minggu. Dalam rentang waktu itu masih rajin masuk sekolah.

Bulan September yang konon katanya September Ceria berubah menjadi September Kecewa. Kecewa karena anakku akhir-akhir ini malas sekolah. Kecewa sama diri sendiri juga. Adakah gerangan yang salah?

"Bensinnya kemarin habis ya.." ujar bu guru disaat anakku masuk sekolah selepas mogok beberapa hari. Yup mogok sekolah. Dalam seminggu masuk satu kali tepatnya hari sabtu. Itupun setelah aku paksa dengan bujuk rayu segala rupa. Karena hanya hari Sabtu aku bisa mengantar dan menunggu dia sekolah.

Selepas itu seminggu juga hanya masuk sekali, pas hari kamis. Selebihnya mogok, utinya nggak bisa nungguin, dan kebetulan lagi sakit. Ya begitulah akhirnya, ada aja hari-hari sekolahnya yang terlewatkan.

Padahal menurutku suasana sekolah baik dan nyaman. Gurunya juga baik. Teman2nya juga baik. Full pengawasan, karena sekolah diantar jemput, dan ditungguin uti.

Sempat ditanya wali kelasnya, apa ada masalah dengan guru atau temannya. Aku bilang semua baik2 aja. Cuma kadang dirumah suka bandel dan nggak nurut. Padahal di sekolah anteng, pendiam dan nurut. Alasannya tiap nggak mau masuk sekolah: aku batuk, aku pilek, tenggorokanku sakit, aku masih ngantuk, masuk besok aja, dan kata andalannya pokoknya nggak mau sekolah sambil nangis kejer.

Mungkinkah anakku lagi bosan dan nggak mood dengan sekolah? Dan hal ini bikin aku, ayahnya, bahkan uti dan akungnya bingung. Trus aku kudu piye????

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline