Lihat ke Halaman Asli

"Kapan-Kapan"

Diperbarui: 23 Januari 2024   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesuap nasi yang diminta
Luka tangan yang didapat

Atap kehujanan yang diinginkan
Tapi baju malah kering di badan

Bunga tidur yang diimpikan
Bunga bangkai yang diperlihatkan

Aku bertanya dengan keheranan
Kenapa masih setia dilakukan
Padahal imbalan layak tak pernah didapatkan
Sedangkan raga hanya menyantap kerugian

Aku bertanya
"Kapan semua ini dihentikan?"
Beliau berkata
"Kapan-kapan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline