Kadang ia menatap dengan sukacita
Kadang ia menatap dengan bimbang
Kadang bulan yang ditatapnya
Kadang gemerlap bintang hilang dari pandangannya
Padahal yang dilihatnya hanyalah dinding muda
Tak pernah ada yang lainnya
Semilir angin yang didengarnya
Hanya suara kipas yang menggantung di kamarnya
Setiap kali ia melihat bulan
Ia selalu bertanya
Apakah ada yang salah dengan harapannya?
Apakah hal yang paling sulit dikabulkan itu harapannya?
Lalu ia kembali menatap jendela
Bergumam tentang hal yang diinginkannya
Sampai suatu saat ia berhenti bergumam
Entah lupa, entah apa, entah tak percaya
Kini ia masih menatap jendela
Berharap secara tak sadar
Berpikir mungkin ada yang dilewatkannya
Sambil tetap menatap jendelanya