Lihat ke Halaman Asli

Esya Aqilla

Mahasiswa S1 Gizi

Tingkatkan Motivasi Orang Tua ABK, Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Penyuluhan Terkait Motivasi dan Gizi untuk ABK

Diperbarui: 20 Februari 2023   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nguter, Sukoharjo (19/1) – Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan sebutan untuk anak yang memiliki permasalahan pada tumbuh kembangnya, baik secara intelegensi, inderawi, maupun anggota gerak, sehingga membutuhkan perawatan khusus. Anak berkebutuhan khusus memiliki perbedaan dengan anak pada umumnya, yakni dapat berupa kekurangan maupun kelebihan. Namun, hal ini tidak menjadikan ABK mengalami diskriminasi dari yang lain. ABK tetap mendapatkan hak yang sama, termasuk hak dalam mendapatkan layanan pendidikan. Di Desa Nguter, terdapat sebuah sanggar inklusi dengan nama “Sanggar Inklusi Tunas Bangsa” yang melaksanakan pelayanan bagi para ABK. Sanggar inklusi memiliki tujuan untuk memperjuangkan hak-hak bagi para ABK, khususnya hak pendidikan yang dianggap masih minim dan sulit diakses.

Di Sanggar Inklusi Tunas Bangsa, terdapat beberapa ABK dengan tunagrahita, gangguan spektrum autisme, gangguan pemusatan perhatian/hiperaktif, down syndrome, cerebral palsy, dan tunarungu. Beberapa jenis kebutuhan khusus tersebut tentunya membutuhkan perawatan dan perhatian khusus dari keluarga ABK. Salah satu kebutuhan yang perlu diperhatikan yakni kebutuhan gizi karena ABK seringkali mengalami beberapa masalah, di antaranya sulit makan, porsi makan sedikit, tidak menyukai makanan atau tekstur tertentu, memiliki gangguan pada sistem pencernaan, intoleransi makanan, dan gangguan metabolisme. Oleh karena itu, penting bagi keluarga ABK untuk memiliki pengetahuan terkait gizi bagi ABK.

Berdasarkan adanya temuan di sanggar inklusi, mahasiswa KKN UNDIP melaksanakan program Penyuluhan Terkait Motivasi dan Gizi untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sanggar Inklusi Tunas Bangsa. Pelaksanaan kegiatan ini bersamaan dengan terapi rutin yang dilaksanakan setiap hari Kamis oleh pihak sanggar. Kegiatan ini diikuti oleh orang tua ABK yang sedang mengantarkan anaknya untuk terapi. Adapun materi yang diberikan di antaranya adalah motivasi (tentang ABK dan cara menghadapinya) serta gizi (pengaturan makan, gizi untuk masing-masing jenis kebutuhan khusus, serta makanan yang dianjurkan dan dihindari oleh ABK).

sanggar-2-63f2d5784addee7e50770663.jpg

Pada minggu selanjutnya, dilakukan pemantauan sekaligus pemberian booklet “Motivasi dan Gizi untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)”. Kegiatan ini mendapatkan respons yang positif dari pihak Sanggar Inklusi Tunas Bangsa serta orang tua ABK. Harapannya, kegiatan ini dapat meningkatkan motivasi serta pengetahuan orang tua dan pendamping ABK sehingga dapat tercapai kesehatan yang optimal bagi ABK.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline