Lihat ke Halaman Asli

estiubaidahz

Mahasiswa

Pasar Seni dan Kuliner Ngrowo Bening,Destinasi Wisata baru dalam Kota

Diperbarui: 20 Desember 2024   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MADIUN - Ngrowo Bening membuka destinasi baru dalam kota berupa Pasar Seni dan Kuliner berkonsep Tempoe Doeloe yang hadir setiap Sabtu dan Minggu dengan tiket masuk gratis,pada Jumat (26/7/2024).


Ragam Kuliner dan Kesenian Tradisional bernuansa tempo dulu

Pasar Seni dan Kuliner Ngrowo Bening, yang digagas oleh Komunitas Kain Kebaya Indonesia (KKI), resmi dibuka oleh Ibu Resmiati selaku Ketua KKI Kota Madiun dan dihadiri oleh Bapak Soeko Dwi Handiarto, Sekretaris Daerah Kota Madiun. Pasar ini memiliki 22 stand kuliner yang menyajikan berbagai hidangan lezat seperti nasi pecel, soto ayam, jenang, ketan susu, nasi tiwul, nasi jagung, dan brongkos, yang semuanya menggambarkan kekayaan kuliner tradisional Indonesia. Selain itu, terdapat 7 stand yang menampilkan kesenian bernuansa lokal seperti batik, wayang, seni lukis, dan kerajinan tangan, serta mainan tempo dulu yang menambah daya tarik pasar ini. Kehadiran pasar ini diharapkan memperkuat pariwisata dan ekonomi Kota Madiun.

Daya Tarik Utama dengan Sistem Pembayaran Unik Menggunakan Bambu

Salah satu daya tarik utama dari Pasar Seni dan Kuliner Ngrowo Bening adalah metode pembayaran yang unik, yaitu menggunakan bambu berwarna. Masyarakat dapat menukarkan bambu kuning dengan uang Rp 5 ribu, bambu merah Rp 10 ribu, dan bambu hijau Rp 20 ribu. Selain itu, keberadaan pedagang berpakaian lurik dan perempuan berkebaya menambah kesan suasana zaman dulu, menciptakan pengalaman yang autentik bagi pengunjung. Hal ini semakin memperkaya nuansa Tempoe Doeloe yang dihadirkan, menjadikan pasar ini tak hanya sekadar tempat berbelanja, tetapi juga sebuah pengalaman budaya yang menyenangkan.

Pasar Seni dan Kuliner Ngrowo Bening buka dari pukul 06.00 hingga 13.00 WIB. Pasar ini tak hanya menawarkan pengalaman otentik, tetapi juga mendapat sambutan hangat dari para pengunjung. Rieta, salah seorang pengunjung, mengungkapkan, “Saya sangat menikmati suasana pasar ini. Selain kuliner dan kerajinan tangan yang menarik, konsep Tempoe Doeloe membawa kenangan indah. Tempatnya juga sangat nyaman dan teduh, membuat saya betah berlama-lama di sini.” Komunitas Kain Kebaya Indonesia (KKI) berharap pasar ini terus berkembang dan menjadi destinasi wisata yang berdampak positif bagi perekonomian lokal serta mengenalkan kekayaan budaya Kota Madiun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline