Lihat ke Halaman Asli

Gotong Royong: Kegiatan Sosial yang Sangat Melekat dalam Hidup Bermasyarakat di Desa Tangsi Agung

Diperbarui: 22 November 2021   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Assalammu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Halo teman-teman sekalian, semoga selalu dalam keadaan sehat yaa...

Dalam kesempatan kali ini, penulis akan membahas terkait kegiatan sosial yang masih sangat sering dilakukan di lingkungan pedesaan dan sudah jarang ditemukan di perkotaan, apa ya kira-kira? Ya, gotong royong. Kegiatan ini dilakukan di Desa Tangsi Agung, Kecamatan Banding Agung, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan.

Gotong Royong

Dewasa ini kita mengetahui bahwa banyak sekali kegiatan di lingkungan sekitar kita yang dapat dikatakan sebagai kegiatan sosial. Kegiatan sosial adalah suatu kegiatan/aktivitas yang sifatnya sosial yaitu mengedepankan nilai kepedulian dan kebersamaan serta jauh dari kata mencari keuntungan ekonomi, dilakukan secara individual ataupun kelompok. 

Contoh dari kegiatan sosial diantaranya seperti memberi bantuan atau donasi dana, gotong royong, kebersihan bersama, renovasi rumah ibadah, dan lain sebagainya.

Salah satu kegiatan sosial yang akan penulis ceritakan di sini ialah kegiatan sosial gotong royong.

Gotong royong merupakan suatu kegiatan bekerja sama atau saling menolong untuk mencapai suatu hal yang diinginkan. Gotong royong berasal dari kata dalam bahasa Jawa yakni 'gotong' yang berarti mengangkat dan 'royong' yang berarti bersama.

Sebagaimana kehidupan warga di Desa Tangsi Agung, kegiatan gotong royong menjadi kegiatan sosial yang paling sering dilakukan, seperti saat membangun jalan, membuat atap rumah warga, kebersihan, dan lain-lain. Salah satu contohnya yakni di Dusun VI, warga setempat bergotong royong mengaspal jalan. 

Aspal yang digunakan ialah jenis aspal cair/curah, yakni aspal yang biasanya digunakan untuk melapisi jalanan semen/beton. Jalan yang diaspal ini sebelumnya merupakan jalan tanah yang sulit dilalui karena seringkali licin dan becek jika sehabis turun hujan, sehingga hal ini menjadi keresahan tersendiri bagi warga yang ingin lalu-lalang di jalan tersebut. Sebelum di aspal, jalan ini sudah terlebih dahulu di semen pada 4 hari sebelumnya.

Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline