Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menjawab Tantangan Generasi Bangsa di Era Digital

Diperbarui: 2 Januari 2024   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menjawab Tantangan Generasi Bangsa di Era Digital 

Era digital saat ini menjadi poin penting yang melekat pada generasi muda, terutama mahasiswa. Karena melalui teknologi digital dapat mempermudah dalam penanaman jiwa kewarganegaraan. Para generasi bangsa dapat meningkatkan rasa nasionalisme dengan memanfaatkan teknologi secara baik dan benar. Lingkungan pendidikan kewarganegaraan menjadi landasan dalam membentuk  semangat kebangsaan yang kuat dan positif. Pendidikan kewarganegaraan merupakan inisiatif suatu bangsa untuk mengubah perilaku menuju ke arah yang lebih positif dan untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga generasi muda dapat siap menghadapi tantangan di masa depan.

Tantangan yang berhubungan dengan dampak negatif digital dalam Pendidikan Kewarganegaraan menjadi fokus utama, mengingat peningkatan penggunaan teknologi dan internet dalam kehidupan sehari-hari di era digital saat ini. Beberapa konsekuensi negatif digital dalam konteks pendidikan kewarganegaraan mencakup dampak media sosial terhadap kemampuan Literasi membaca dan  pergeseran nilai-nilai luhur pancasila (Aisy & Santoso, 2022). . Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan dalam peningkatan jiwa kebangsaan di tunjukan  dengan sikap kebangsaan sebagai alternatif untuk kesetiaan abadi, mengingat bahwa gerakan intoleran, paham radikal, masalah SARA, dan lainnya masih marak terjadi di Indonesia, terutama dengan permasalahan agama yang muncul akhir-akhir ini, peristiwa ini tentu dapat merusak nilai persatuan yang sudah ada dan menimbulkan ketegangan dan perpecahan antar kelompok masyarakat. 

Generasi muda di era digital menghadapi berbagai tantangan dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran generasi muda dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, yang dapat dipengaruhi oleh pengaruh budaya barat dan perkembangan teknologi. Seiring dengan itu, generasi muda juga dihadapkan pada tantangan literasi digital, termasuk penyebaran konten negatif seperti hoaks, disinformasi, dan konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Tantangan ini dapat memicu adanya potensi konflik dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan literasi digital (Saputri Shalaisa & Dewi Anggraeni, 2022). . Generasi muda di era digital juga dihadapkan pada tantangan literasi digital, di mana semakin maraknya konten negatif seperti hoaks, disinformasi, dan konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. 

Implementasi pendidikan kewarganegaraan dalam menjawab tantangan bangsa di era digital merupakan peran penting untuk mengembangkan jiwa kewarganegaraan dan mempersiapkan mahasiswa generasi muda menghadapi tantangan masa depan. Beberapa aspek penting dalam implementasi pendidikan kewarganegaraan di era digital: 

1. Pengembangan literasi digital: Masyarakat perlu diberikan kemampuan literasi digital untuk mengakses dan menggunakan teknologi secara efektif dan aman dalam peningkatan kualitas literasi di era sekarang. 

2. Pembelajaran bersama: Mahasiswa dan generasi muda harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan lingkup pembangunan digital. 

3. Penguatan nilai-nilai luhur: Generasi muda harus memahami, mempelajari, dan menanamkan serta mempedomani nilai-nilai luhur pancasila sebagai pondasi moral dalam kehidupan sehari-hari.

 4. Regulasi penguatan literasi digital: Pemerintah perlu berpartisipasi aktif dengan membuat regulasi terkait penguatan literasi digital untuk mencegah perilaku berisiko. Penanggulangan untuk memperkuat mahasiswa terhadap pentingnya regulasi dalam penguatan literasi. 

Dalam era digital, pendidikan kewarganegaraan yang komprehensif menjadi hal yang krusial untuk melindungi hak dan menjaga identitas luhur bangsa (Widiatmaka & Kurniawan, 2023).. Mahasiswa memiliki peran kunci sebagai agen perubahan dan garda terdepan dalam membangun jiwa kewarganegaraan yang tangguh. Dengan memanfaatkan teknologi digital, mereka dapat vertisipasi aktif dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan, merajut jaringan keterlibatan positif, dan menanggapi tantangan literasi digital dengan menyebarkan informasi akurat. Mahasiswa perlu menjadikan setiap pengalaman di dunia digital sebagai kesempatan untuk mengasah civic skills, membentuk civic disposition, dan menjaga etika digital serta integritas informasi. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi konsumen pasif, melainkan kontributor berdaya yang mampu menciptakan perubahan positif dan lingkungan digital yang baik. Oleh karena itu, upaya pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan pendidikan kewarganegaraan dan mengatasi dampak negatif digital sangat penting.

Daftar Pustaka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline